SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat Masjid Jamik Al Muhajirin yang sebangian bangunannya roboh akibat gempa di Dusun Balikbakgunung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Spt.

Solopos.com, GRESIK – Sebanyak 241 fasilitas umum di Kabupaten Gresik mengalami kerusakan akibat gempa Bawean yang terjadi beberapa waktu lalu. Ratusan fasilitas umum itu tersebar di Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura.

Coordinator Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Jawa Timur, Wahyu Trisnadi, mengatakan sebanyak 241 fasilitas umum di Kabupaten Gresik mengalami kerusakan akibat terdampak gempa Bawean. Fasilitas umum yang rusak itu terdiri dari masjid, musala, sekolah, kantor, rumah dinas, pondok pesantren, puskesmas, pasar, dan tempat pemandian umum.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menyampaikan dari 241 fasum yang rusak itu tersebar di Kecamatan Sangkapura sebanyak 147 unit dan di Kecamatan Tambak sebanyak 94 unit.

“Tim berasal dari gabungan Tim BPBD, relawan FPRB Jatim dan relawan SRPB Jatim ini melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing,” katanya, Senin (1/4/2024).

Dia menuturkan pihaknya melakukan asesmen terhadap bangunan fasilitas umum yang rusak akibat terdampak gempa di dua kecamatan tersebut.

“Akibat kerusakan ini kegiatan belajar mengajar terganggu, kegiatan ibadah pun dilaksanakan di tempat terbuka,” katanya yang dikutip dari Antara.

Merespons temuan ini, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto memastikan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dan sinkronisasi terkait data kerusakan fasum ini dengan Tim Kabupaten Gresik, agar tidak ada duplikasi data kerusakan saat proses pemulihan nanti.

“Tetapi kita akan melakukan penghitungan kebutuhan dan menentukan prioritas penanganan terlebih dahulu, utamanya yang menggunakan anggaran APBD provinsi,” ujarnya usai menerima kehadiran Tim Bawean, Senin.

Khusus terkait kegiatan psikososial, Kalaksa Gatot Soebroto menyampaikan terimakasih atas upaya para relawan menghibur dan mengurangi trauma anak-anak maupun orang tua akibat bencana.

“Hingga kini, masih banyak warga yang memilih tidur di luar rumah, akibat trauma dengan gempa yang masih terus terjadi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya