SOLOPOS.COM - Ilustrasi instalasi listrik PT PLN (Persero) (Dok. Solopos/Detikcom)

Ilustrasi (Foto: Detikcom)

Jakarta (Solopos.com)–Dirut PT PLN (Persero) Dahlan Iskan menegaskan, proses tender proyek PLTU di Pemalang, Jateng berkapasitas 2×1.000 MW, telah berjalan sesuai prosedur.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Saat ini, kami masih tunggu selesainya tahapan masa sanggahan. Namun, rasanya tidak ada yang salah dari keseluruhan proses tender PLTU Jateng,” kata Dahlan di Jakarta, Minggu (12/6/2011).

Hal tersebut dikemukakannya menanggapi surat sanggahan yang disampaikan Konsorsium Marubeni karena merasa dirugikan dalam proses tender PLTU Jateng tersebut.

PLN telah menetapkan Konsorsium JPower sebagai calon pemenang tender PLTU Jateng dengan perkiraan investasi 3,2 miliar dolar AS.

Menurut Dahlan, pihaknya akan memperlakukan sanggahan Marubeni dengan sewajarnya, adil dan proporsional.

“Sebagai pihak yang kalah tender, wajar jika Marubeni mengajukan sanggahan. Demikian pula, kalau ada peserta tender yang kalah lainnya mengajukan sanggahan,” lanjutnya.

Ia menuturkan PLN memberikan kesempatan peserta yang merasa dirugikan, mengajukan sanggahan agar proses lelang berjalan adil dan mendapat hasil terbaik.

Namun, lanjutnya, kalau sanggahan tersebut tidak substansif, maka tidak akan mempengaruhi keputusan yang telah dibuat.

Hal senada dikemukakan Direktur Manajemen Risiko dan Bisnis PLN Murtaqi Syamsuddin.

Menurut dia, saat ini, Panitia Pengadaan PLTU Jateng sedang mempelajari sanggahan Marubeni. “Kami akan menerbitkan jawaban secara rinci atas sanggahan Marubeni itu,” ujarnya.

Juru bicara PLN Bambang Dwiyanto menyampaikan proses tender PLTU Jateng mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang kerja sama proyek kemitraan pemerintah dan swasta.

“Perpres itu memberi ruang adanya penawar tunggal,” tambahnya.

Menurut dia, proses tender PLTU Jateng memang melalui tahapan pemasukan dokumen dalam dua sampul yakni administrasi dan teknis, serta harga.

Sesuai prosedur, sampul yang dibuka pertama kali adalah penawaran administrasi dan teknis dan selanjutnya amplop harga. “Untuk sampul pertama yang berisi proposal administrasi dan teknis, dari empat peserta, hanya satu yang lolos evaluasi yakni Konsorsium JPower,” urainya.

Ia melanjutkan karena hanya satu yang lolos evaluasi administrasi dan teknis, PLN hanya membuka sampul harga peserta yang lolos saja dan amplop harga ketiga peserta lainnya tidak dibuka.

“Metodenya memang seperti itu dan sampai sekarang kita tidak tahu berapa harga yang disampaikan tiga peserta tender lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu (7/6/2011), Konsorsium Marubeni mengajukan surat sanggahan secara resmi ke PLN karena merasa ada ketidakadilan dan ketidaktransparanan dalam tender proyek PLTU Jateng.

Kuasa hukum Konsorsium Marubeni, dari Kantor Makarim & Taira, Rahayu Hoed mengatakan, proses tender berlangsung tidak kompetitif dan melanggar prinsip-prinsip keadilan, karena hanya satu usulan penawaran harga yang dibuka PLN pada 24 Mei 2011.

“Padahal, penawaran harga Konsorsium Marubeni, yang amplopnya masih belum dibuka dan sekarang disimpan notaris, lebih rendah dari harga yang diajukan Konsorsium JPower, sebagai pemenang tender,” ujarnya.

Marubeni juga merasa keberatan dengan pengguguran keikutsertaan tender karena alasan teknis. “Kami telah memiliki pengalaman dan diakui sebagai pembangun IPP (independent power producer) kelas dunia dengan pengalaman panjang dan sukses dalam pembangkit listrik ultrasuperkritis,” jelasnya.

Apalagi, Marubeni didukung konsorsium “engineering, procurement, and construction” (EPC) kelas dunia termasuk pemasok Hitachi dan Toshiba, serta keahlian teknik sipil Hyundai.

PLN pada 31 Mei 2011 mengumumkan konsorsium JPower (Jepang) yang menggandeng Itochu Corp (Jepang) dan PT Adaro Energy (Indonesia) sebagai calon pemenang tender PLTU Jateng yang berlokasi di Kabupaten Pemalang.

Konsorsium JPower menyisihkan tiga peserta tender lainnya yakni China Shenhua Energy Company Ltd, konsorsium CNTIC-Guandong Yudean (China) dan Marubeni Corporation (Jepang).



Ketiga peserta tender dinyatakan PLN tidak lolos evaluasi teknis dan administrasi. Selanjutnya, berdasarkan evaluasi penawaran harga, JPower memasukkan penawaran 5,79 sen dolar AS per kWh atau di bawah harga perkiraan PLN, sehingga dinyatakan sebagai calon pemenang.

PLN dijadwalkan akan mengumumkan secara resmi pemenang tender pada 17 Juni 2011.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya