SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan

Dahlan Iskan

JAKARTA–Mantan Menteri Negara BUMN, Laksamana Sukardi menilai langkah Dahlan dalam mengungkap pemerasan di Kementeriannya sudah tepat. Akan tetapi cara Dahlan tidaklah tepat.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Langkah itu tepat, tapi caranya itu, kan sebetulnya ingin jadi whistle blower kan, nah kalo ingin jadi whistle blower persiapannya itu harus disiapkan dulu. Bisa backfire artinya kalau tidak ada bukti melakukan pemerasan kan ada yang diperas dan memeras. Nah ini ada gak,” ujar Laksamana di Gedung KPK usai menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan outsourcing roll out PT PLN tahun anggaran, Selasa (13/11/2012).
Laksamana pun setuju dengan perkataan seorang anggota dewan yang kengatakan bahwa pemerasan di DPR seperti angin yang bau, dimana wujudnya tidak terlihat.
Kunci dari permasalahan ini pun menurut Dahlan ada pada anggota BUMN serta kebijakan DPR yang memanggil BUMN. Menurutnya DPR tidak perlu menggelar dengar pendapat dengan BUMN, cukup memanggil menterinya saja.
“Itu tidak usah ada dengar pendapat dengan BUMN, panggil saja menterinya. Kalau semua BUMN dipanggil nanti mereka semua ketakutan. Panggil saja menterinya karena nanti ada fit and proper. Kan kekuasannya luar biasa,” paparnya.
Ia pun menilai saat ini perusahaan swasta bisa lebih tenang bekerja karena tidak pernah dipanggil DPR. Sebagai contoh, Indosat yang bukan BUMN lagi kini tidak pernah dipanggil, begitu juga dengan Astra dan BCA.
Sehingga DPR dalam memanggil direksi BUMN, lanjut Laksamana, bila ada kasus khusus aja. Karena penyelesaian masalah ini secara struktural dan bukan secara ad hoc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya