SOLO--Mobil Kiat Esemka Rajawali atau Kiat Esemka Digdaya buatan siswa SMKN 2 Solo dan SMK Warga Solo dinilai hanya sebagai sarana pembelajaran siswa saja. Pembuatan mobil tersebut tidak untuk diproduksi secara massal dan dikomersialkan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Hal ini ditegaskan Menteri Negara (Meneg) BUMN, Dahlan Iskan, Jumat (13/1/2012). Menurutnya, meskipun uji emisi dan surat laik jalan mobil itu diterbitkan Kementerian Perhubungan namun proses pembuatannya hanya sebagai sarana mengasah skill bagi siswa SMK. “Itu bukan mobil dalam rangka industri hanya sebagai sarana belajar mengajar bagi siswa,” ucapnya di sela-sela kunjungannya di Stasiun Kereta Api (KA) Balapan Solo, Jumat (13/1/2012).
Dikatakannya, konsep mobil industri yang diproduksi secara massal dengan mobil Kiat Esemka berbeda. Tapi, dia tidak menyebutkan secara jelas perbedaan mencolok antara mobil industri dengan mobil Kiat Esemka. “Konteksnya jelas berbeda, mobil Kiat Esemka hanya untuk mobil pembelajaran yang bersifat education saja, kita harus menyikapinya secara proporsional,” tegas Dahlan.
Meneg BUMN, Dahlan Iskan beserta jajaran direksi PT KAI mengunjungi Stasiun Balapan Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Rombongan itu langsung menumpang KA Argo Wilis jurusan Jakarta – Surabaya. Rencananya, rombongan Dahlan Iskan akan turun di Madiun untuk melihat produksi mobil buatan PT Industri Kereta Api (Inka). Sebelumnya, rombongan tersebut telah mengunjungi bengkel yang memproduksi mobil buatan SMK Muhammadiyah Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
(JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)