SOLOPOS.COM - Pembangunan monorel seperti yang terlihat pada foto ini diharapkan menjadi salah satu cara membebaskan Jakarta dari kemacetan lalu lintas. (medantalk.com)

Pembangunan monorel seperti yang terlihat pada foto ini diharapkan menjadi salah satu cara membebaskan Jakarta dari kemacetan lalu lintas. (medantalk.com)

JAKARTA – Menteri BUMN Dahlan Iskan mengajak sejumlah BUMN untuk ikut bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyelesaikan permasalahan infrastruktur di wilayah Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“BUMN punya banyak kemampuan, dan siap dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi Pemda DKI untuk menyelesaikan sejumlah program pembangunan infrastruktur sebagai solusi mengatasi kemacetan Jakarta,” kata Dahlan, saat menerima kedatangan Jokowi, di ruang kerjanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.

Pertemuan Dahlan dengan Jokowi yang terbuka untuk diliput media massa tersebut berlangsung singkat atau hanya sekitar 15 menit. Dalam diskusi itu, Dahlan didampingi sejumlah direksi dari BUMN Karya seperti Waskita Karya, Hutama Karya, Adhi Karya dan Pembangunan Perumahan.

Pembicaraan antara lain meliputi pembangunan kembali monorel yang sempat mangkrak, peningkatan fasilitas layanan KRL, pembangunan rumah susun di kawasan kumuh, pembangunan jalan tol, hingga jalan khusus truk dari Bekasi hingga Tanjung Priok. “Soal KRL, nanti akan dibangun underpass pada sejumlah perlintasan, sehingga dapat meningkatkan trafik KRL dari saat ini setiap 8 menit menjadi setiap enam menit,” ujarnya.

Masih terkait dengan angkutan kereta api, nantinya juga akan dibangun rumah susun yang berdekatan dengan stasiun sehingga semakin memudahkan akses warga Jakarta dari kediaman menuju tempat bekerja. Sedangkan pembangunan kembali monorail, Dahlan mengatakan, Adhi Karya siap untuk menuntaskan proyek yang sempat terhenti tersebut.

Adapun program lainnya adalah pembangunan jalan khusus truk dari Bekasi menuju Tanjung Priok, kerja sama Adhi Karya dan Jasa Marga. “Pembangunan jalan khusus truk ini diperkirakan menelan investasi sekitar Rp6 triliun, yang diharapkan selesai dalam dua tahun (2015),” ujar Dahlan.

Sementara itu, Jokowi mengatakan pertemuannya dengan Dahlan tersebut merupakan awal dari proses pembenahan Jakarta. “Kita baru bicara awal, sehingga tidak langsung bisa dilaksanakan. Butuh waktulah, untuk pematangan kerjasama ini,” ujar Jokowi.

Ia mengakui, sejumlah hal krusial seperti melanjutkan kembali pembangunan monorail oleh Adhi Karya tersebut merupakan suatu yang harus direalisasikan. Termasuk rencana pembangunan kereta layang dari Bekasi menuju Slipi, merupakan proyek yang konkrit bisa dilaksanakan.

“Dengan terealisasinya proyek monorel dan kereta layang ini setidaknya dapat mengurangi kemacetan di Jakarta, karena yang bergerak bukan lagi manusia (penduduk) pengguna kendaraan, tetapi keretanya,” ujarnya. Meski demikian, Jokowi yang baru dilantik menjadi Gubernur DKI pada 15 Oktober 2012 itu, tidak merinci lebih lanjut kapan proyek-proyek tersebut rampung.

“Pokoknya yang sudah konkret dilaksanakan secepatnya. Kalau infrastruktur sudah jadi maka kebijakan soal lalulintas di Jakarta akan semakin mudah diaturnya. Tapi ini ‘kan belum, tunggu sajalah,” ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya