SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan (Twitter/JIBIphoto)

Dahlan Iskan (Twitter/JIBIphoto)

JAKARTA–Menteri BUMN Dahlan Iskan memang cuma terserang flu. Namun bagi seorang seperti Dahlan yang sudah melakukan transplantasi hati, sekecil apapun sakit yang menyerang tidak boleh dianggap enteng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dahlan melakukan transplantasi hati pada 6 Agustus 2007 di RS Tianjin China. Sebenarnya ‘masa berbahaya’ bagi mantan Bos Jawa Pos Grup itu selama lima tahun sudah lewat pada Agustus lalu.

Dahlan bercerita dalam serial tulisannya, Manufacturing Hope edisi 38 berjudul Setelah Hidup Diperpanjang Lima Tahun, tentang hidup barunya.

Hari ini, Senin 6 Agustus 2012, genap lima tahun saya “hidup baru”. Allahu Akbar! Kalau teringat begitu parahnya kondisi badan saya lima tahun yang lalu, rasanya tidak terbayangkan saya masih bisa hidup hari ini. Allahu Akbar! Apalagi dengan kualitas hidup yang nyaris sempurna seperti sekarang ini. Allahu Akbar!” begitu Dahlan membuka Manufacturing Hope 38.

Dahlan menutup tulisan itu dengan kalimat, “Toh saya masih tetap bisa mengajar jurnalistik, menulis buku, dan mengurus pesantren keluarga. Pekerjaan penting menjelang lima tahun “hidup baru” ini tentu harus saya lakukan: memeriksa apakah ada sel-sel kanker di badan saya, sisa-sisa kanker yang dulu. Allahu Akbar! Tidak ada.”

Pekan lalu, Dahlan terpaksa harus menginap di Rumah Sakit Umum Singapura, Minggu (9/9/2012). Dia mengaku menyesal tidak menghiraukan kesehatannya.

“Saya dianggap sembrono membiarkan flu lebih dari 10 hari tidak minum obat flu. Sekarang dipaksa istirahat tiga hari sampai besok atau lusa,” kata Dahlan kepada Antara di Jakarta, Senin (10 September) malam.

Padahal, pada 6 Agustus 2007, ia melakukan transplantasi hati, sehingga penyakit sekecil apa pun bisa sewaktu-waktu menurunkan staminanya.

Dahlan yang mengurusi 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjelaskan bahwa setelah didiagnosis dokter, virus flu tidak atau belum merambat ke organ tubuh lainnya.

Namun, tenggorokannya pun terkena infeksi sehingga menyebabkan batuk dan demam. Kondisi ini bermula ketika mantan Direktur Utama PT PLN Persero itu melakukan wisata rohani ke Mekkah awal Agustus lalu.

Sebelum berangkat ke Mekkah, Jerussalem, dan Baghdad, ia seharusnya disuntik anti meningitis seperti jemaah lainnya. “Namun, saya tidak melakukannya. Begitu kena flu, seharusnya saya minum obat dan istirahat tiga hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya