SOLOPOS.COM - Para pedagang daging berjualan di Pasar Bunder Sragen, Kamis (17/9/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Daging sapi naik harga menjelang Iduladha 2015.

Solopos.com, SRAGEN — Menjelang Iduladha 2015, harga daging sapi di Pasar Bunder Sragen menembus Rp100.000/kg. Harga daging sapi itu meningkat Rp10.000/kg dari harga semula Rp90.000/kg sejak sepekan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pedagang mencurigai meroketnya harga daging sapi menjelang Idul Kurban itu merupakan permainan tengkulak. Seorang pedagang daging di Pasar Bunder Sragen, Tri, 42, Kamis (17/9/2015), mengatakan naiknya harga daging sapi sampai Rp100.000/kg terjadi sejak sepekan terakhir.

Dia mempertanyakan naiknya harga daging yang tidak wajar itu. Dia mengatakan harga daging sebelumnya hanya Rp90.000/kg.

“Sepekan yang lalu sempat terjadi kelangkaan daging dalam sehari. Satu hari itu pedagang tidak bisa mendapatkan daging. Praktis tidak ada yang jual daging. Pada hari berikutnya tiba-tiba daging muncul lagi dengan ganti harga Rp100.000/kg itu,” ujar dia.

Pedagang daging di sebelah Tri, yakni Sutarmi, juga membenarkan hal itu. Sutarmi tidak mengetahui penyebab naiknya harga daging sapi.

“Hilangnya daging selama satu hari itu merupakan masa transisi dari daging basah ke daging kering. Mungkin saat itu tidak ada penyembelihan sapi di RPH [rumah pemotongan hewan]. Sekarang harganya tinggi dan kualitas dagingnya kiset [tidak berair],” kata dia.

Pedagang lainnya, Ibrit, menambahkan harga hewan kurban yang melejit pada musim haji juga berdampak pada naiknya harga daging sapi di pasaran.

Dia menyampaikan pengalaman tahun lalu harga cenderung turun ketika menjelang Iduladha karena daging melimpah. Dia mengatakan di pasar pun cenderung sepi pembeli.

“Tetapi sekarang harga justru naik. Kami beli daging itu ya di RPH. Karena dampak dari daging basah ke daging kering itu butuh proses. Mungkin ada deal-deal yang punya sapi dengan sang penyembelih sapinya,” tambah dia.

Ketua Paguyuban Lembu Mas Sragen, Duto Sosialismanto, mengatakan naiknya harga daging sapi itu disebabkan karena harga sapi di pasar hewan meroket pada menjelang Iduladha.

Selain itu, kenaikan harga daging di pasaran, kata dia, disebabkan adanya operasi rutin di RPH oleh pihak aparat. Dia mengungkapkan aparat mengawasi RPH agar pemotongan tepat waktu supaya kualitas daging baik.

“Akhirnya sempat ramai. RPH sempat tidak potong hewan. Untuk menyelamatkan pedagang daging, harga di bakul Rp95.000/kg dan sampai ke pembeli Rp100.000/kg,” tambah dia.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Sragen, Heru Martono, belum mengetahui indikasi atas naiknya harga daging sapi tersebut. Heru segera memerintahkan tim pengawasan pedagangan untuk terjun ke lapangan dalam waktu dekat.

“Seperti naiknya harga elpiji melon beberapa waktu lalu, kami langsung menerjunkan tim ke lapangan. Ada apa sebenarnya yang terjadi di lapangan. Soal harga itu sebenarnya sudah dipantau tim tersendiri. Tetapi soal indikasi tertentu, kami belum bisa sampaikan sebelum tim ke lapangan,” tutur mantan Kabid Pengelolaan Pasar Disdag Sragen itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya