SOLOPOS.COM - Petugas Disnakkan Karanganyar melakukan pengecekan kadar air dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar di Pasar Karangpandan, Selasa (24/7/2012). (Indah Septiyaning W/JIBI/SOLOPOS)


Petugas Disnakkan Karanganyar melakukan pengecekan kadar air dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar di Pasar Karangpandan, Selasa (24/7/2012). (Indah Septiyaning W/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR—Daging ayam rendaman kadar air tinggi kian marak beredar di pasaran. Hal ini berdasarkan hasil temuan inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar di Pasar Karangpandan, Selasa (24/7/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim mulai melakukan penyisiran dari los daging sapi sekitar pukul 06.30 WIB. Di los daging sapi, tim mengecek satu per satu daging yang dijajakan pedagang dengan menggunakan alat pengukur kadar air. Hasilnya tim menemukan rata-rata daging sapi yang dijual masih memiliki kadar air di atas normal. Begitu pula saat melakukan pengecekan ke sejumlah pedagang daging ayam.

Ekspedisi Mudik 2024

Tim juga menemukan hampir daging ayam  yang dijual telah direndam air terlebih dulu sehingga memiliki kandungan air 6,4 dari batas normal 5-6. Para pedagang berdalih daging ayam direndam terlebih dahulu agar terlihat segar waktu dijual. Namun kadar air tersebut masih dalam batas toleransi.

“Dari hasil cek tadi banyak ditemukan daging dengan kadar air melebihi batas normal. Modus merendam daging dalam air memang marak dilakukan pedagang. Katanya biar kelihatan segar. Padahal untuk menambah bobot,” ujar petugas Disnakkan Faturahman.

Dia mengatakan praktik merendam daging memang tidak banyak berisiko untuk kesehatan. Namun konsumen yang dirugikan dengan ulah merendam daging tersebut. Hal ini karena bobot daging yang direndam semakin bertambah. Dia meminta kepada konsumen untuk bisa lebih selektif dalam memilih daging segar.

Selain itu, dia meminta masyarakat mewaspadai peredaran daging ayam mati kemarin (tiren) dan mengandung formalin. Dia menjelaskan daging ayam tiren memiliki ciri-ciri beraroma amis, berwarna pucat atau kebiru-biruan, pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar serta pada bagian kepala dan leher ayam terdapat bercak darah pada
dagingnya.

Sedangkan daging mengandung formalin memiliki ciri khusus yakni tidak ada binatang lalat yang mendekat serta bau daging kalah dengan bau khas seperti kaporit yang sangat menyengat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya