SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Kota Madiun pada bulan September tahun 2018 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,12 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 131,09.

“Terdapat beberapa komoditas yang menghambat inflasi, sehingga Kota Madiun mengalami deflasi -0,12 persen,” ujar Kepala BPS Kota Madiun Firman Bastian di Kota Madiun, Minggu (4/10/2018).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Adapun sejumlah komoditas yang menekan inflasi di antaranya daging ayam, telur ayam ras, cabai rawit, dan beberapa jenis sayuran.

Ia menyatakan Kota Madiun bukanlah daerah agraris maupun peternakan. Namun, dari strategi yang dijalankan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun mampu menekan inflasi di daerah.

“Tim TPID Kota Madiun dapat menyiasati inflasi di beberapa komoditas dan hal itu cukup berhasil. Terbukti, sejumlah komoditas yang biasanya membuat inflasi malah menghambat inflasi,” kata Firman Bastian.

Sedangkan pengeluaran yang mendorong terjadinya inflasi di antaranya adalah naiknya biaya pendidikan. Di kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga angka inflasi mencapai 1,01 persen.

Terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, Fiman menilai hal itu tidak memengaruhi daya beli masyarakat. Sebab, ketahanan pangan di Kota Madiun cukup stabil.

Pihaknya jutru memberikan peringatan pada triwulan akhir tahun mendatang, yaitu pada momentum hari Natal dan tahun baru yang biasanya akan terjadi lonjakan permintaan pada kelompok bahan pangan.

“Akhir tahun masyarakat pasti persiapan Natal dan tahun baru. Otomatis permintaan meningkat. Kami harap stok barang mencukupi sehingga mampu menekan inflasi,” tambahnya.

BPS mencatat dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, tiga daerah mengalami inflasi, di mana tertinggi adalah Kota Kediri 0,20 persen, Surabaya 0,15 persen, dan Sumenep 0,02 persen.

Sedangkan lima daerah lainnya mengalami deflasi, yakni Jember -0,05 persen, Madiun -0,12 persen, Malang -0,31 persen. Lalu, Probolinggo -0,32 persen, dan Banyuwangi -0,49 persen.

Provinsi Jawa Timur tercatat mengalami deflasi sebesar -0,01 persen. Sedang, secara nasional mengalami deflasi sebesar -0,18 persen.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya