SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Sistem birokrasi di Wonogiri rupanya masih bermasalah. Setelah sebelum ini muncul persoalan lantaran adanya dualisme kepemimpinan di satu jabatan dan dua jabatan kosong setelah mutasi dan promosi besar-besaran di jajaran Pemkab Wonogiri, kini giliran Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) yang dipertanyakan.

Informasi yang diperoleh Espos, dua pejabat yang baru dilantik Kamis lalu memiliki pangkat dan golongan lebih tinggi setingkat dibanding pimpinannya. Kondisi itu oleh Ketua LSM Nurani, Wonogiri, Suwoso, Senin (1/8/2011), dinilai tidak pas. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi pada posisi Sekcam Giritontro dan salah satu kepala seksi di Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM). Dua pejabat baru di tempat tersebut memiliki pangkat dan golongan lebih tinggi dibandingkan atasan mereka. “Akan berpengaruh pada kinerja. Menurut kami, ya disesuaikan agar laju pemerintahan tidak timpang,” ujar mantan Camat Wonogiri ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto saat ditemui akhir pekan lalu saat menghadiri puncak HUT ke-49 SMAN 1 Wonogiri, mengatakan hal ini akan diselesaikan. “Evaluasi segera dilakukan. Kami berharap, pelaksanaan mutasi berikutnya lebih cermat dan teliti. Jangan terjadi kesalahan lagi,” ujarnya singkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Terpisah, Kepala BKD Wonogiri, Rumanti Premanandyah saat ditemui Espos di kantornya mengaku akan lebih cermat lagi. “Kami telah melaporkan ke Bupati dan secepatnya akan dilakukan pergeseran. Kami juga berharap, pelaksanaan pelantikan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya hanya memiliki waktu sehari dalam menyusun pelantikan 280 pejabat Kamis lalu. Bagaimana soal dua jabatan di Disdik yang kosong? Rumanti mengatakan, ajuan Disdik tidak disetujui Bupati. “Sesuai Permendagri, Bupati memiliki kebijakan untuk menolak kandidat yang diajukan. Dua jabatan yang kosong segera diisi,” tegasnya.

Kepala Disdik Wonogiri, H Suparno mengatakan sudah mengusulkan dua penggantinya namun saat nama-nama pejabat baru ditolak tidak diberitahu oleh BKD. “Waktu itu kegiatan cukup banyak dan kami segera melaporkan ke Bupati untuk segera dilengkapi karena pekerjaan sudah menunggu. Untuk kandidat tidak kurang.”

Diberitakan sebelumnya, mutasi besar-besaran yang dilakukan Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, Kamis kemarin menyisakan persoalan. Dua jabatan di Dinas Pendidikan tidak terisi walau telah ditinggalkan pejabat lama sedangkan pada satu jabatan lain terjadi dualisme kepemimpinan.

Dualisme itu terjadi di posisi Kepala Seksi Budaya, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora). Saat ini Kasi Seni dan Budaya, Disbudparpora, Eko Sunarsono tidak dimutasi sedangkan Bupati Wonogiri kemarin telah melantik pejabat baru, yakni Mulyanto. Sementara itu, dua jabatan yang tidak terisi adalah Kasi Kurikulum SMP/SMA Dinas Pendidikan dan Kasi Sarana dan Prasarana Bidang TK/SD Disdik Wonogiri.

Kasi Kurikulum SMP/SMA, Tariyo promosi sebagai Kabid Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, Bapermas Wonogiri sementara Kasi Sarpras TK/SD, Bambang Sutikno berpindah sebagai Kasi Sarpras Bidang SMK, Disdik Wonogiri. Terkait posisi Mulyanto, dirinya disebut seharusnya menduduki jabatan sebagai Kasi Tramtib (Ketentraman dan Ketertiban) Kecamatan Baturetno bukan Kasi Budaya, Disbudparpora.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya