SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Boyolali Kota saat menata dagangannya pada Jumat (16/9/2022). Delapan komoditas pangan di Boyolali diperkirakan surplus karena jumlah stoknya melebihi jumlah kebutuhan. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak lima dari 13 komoditas pangan di Boyolali diperkirakan defisit hingga pekan ketiga September 2022.

Lima komoditas tersebut adalah kedelai, bawang putih, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sisanya delapan komoditas diperkirakan surplus pada pekan ketiga September 2022 yakni beras, jagung, cabai keriting merah, cabai rawit, bawang merah, daging sapi, daging ayam, dan telur ayam.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Dhian Mujiwiyati, Jumat (16/9/2022).

“Untuk beras di Boyolali berdasarkan estimasi hingga minggu [pekan] ketiga September ini surplus dan stoknya diperkirakan bisa sampai delapan bulan ke depan,” ungkap Dhian Mujiwiyati, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Waspada Semua Harga Pangan Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Dhian memperkirakan komoditas pangan di Boyolali yakni beras hingga pekan ketiga September 2022 yakni 141.086 ton. Sementara, kebutuhan masyarakat sampai dengan pekan ini 69.980 ton sehingga surplus 71.106 ton.

Dhian juga memprediksi persedian 109.925 ton, kebutuhan masyarakat 695 ton sehingga surplus 109.230 ton.

“Kebutuhan jagung sedikit karena jagung untuk kebutuhan manusia memang jarang. Namun, jumlah tersebut kami belum menghitung kebutuhan di pabrik. Jadi, walaupun jagung surplus, itu sudah terserap ke pabrik pakan ternak,” terangnya.

Ia mengatakan sentral jagung yang dibawa ke pabrik berasal dari daerah Boyolali bagian utara seperti Juwangi, Wonosamodro, dan Wonosegoro. Jagung-jagung di daerah tersebut, terang dia, dibawa ke pabrik pakan daerah Grobogan.

Kemudian, untuk prediksi ketersediaan cabai keriting merah adalah 5.074 ton dengan kebutuhan masyarakat 144 ton. Sehingga, cabai keriting merah surplus 4.930 ton.

Baca juga: Asa Tinggi Petani Wonogiri, Berawal dari BUMP Menuju IPO

Untuk bawang merah juga mengalami surplus, dari estimasi persediaan 9.595 ton sedangkan kebutuhan masyarakat hingga pekan ketiga September 2022 adalah 2.042 ton sehingga surplus 7.553 ton.

Ketersediaan komoditas pangan di Boyolali yakni daging sapi juga surplus dari persediaan 9.073 ton sedangkan kebutuhan 3.522 ton. Daging ayam surplus dari persediaan 7.329 ton dan kebutuhan 5.810 ton. Kemudian Telur ayam surplus dengan persediaan 17.611 ton dan kebutuhan 5.516 ton.

“Sedangkan estimasi ketersediaan kedelai hingga minggu [pekan] ketiga September ini, persediaannya 1.154 ton, kebutuhannya 15.201 ton, jadi defisit 14.047 ton. Kemudian, bawang putih juga defisit karena persediaan 189 ton dan kebutuhan 771 ton,” jelasnya.

Defisit Stok Pangan

Lebih lanjut, Dhian mengatakan komoditas dari pabrik juga mengalami defisit karena di Boyolali tidak ada pabrik produksi atau tempat distributor.

Baca juga: Pantauan Harga Pangan Kamis 21 Juli, Cabai dan Bawang Merah Turun Harga

Dhian mengatakan komoditas pangan di Boyolali berupa gula pasir defisit dari persediaan 489 ton sedangkan kebutuhannya 1.759 ton. Kemudian, minyak goreng defisit 1.761 ton, dari ketersediaan 610 ton sedangkan kebutuhan masyarakat 1.270 ton.

Tepung terigu juga defisit 361 ton karena ketersediaannya 381 ton sedangkan kebutuhannya 742 ton.

“Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada komoditas pangan yang defisit, biasanya mengambil dari Pasar Legi Solo. Untuk gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu begitu distributornya juga dari daerah lain seperti Solo,” kata dia.

Dhian mengungkapkan data-data komoditas pangan yang diolah DKP Boyolali bersumber dari dinas-dinas lain seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali.

Baca juga: Pulen dan Gurih, Ini Keunggulan Jagung Pulut yang Kini Banyak Dicari

Sementara itu, berdasarkan pantauan pasar yang dilakukan Solopos.com di Pasar Boyolali Kota pada Jumat pagi harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, tepung terigu, gula, dan telur cenderung stabil sejak kenaikan pertama setelah harga baru bahan bakar minyak (BBM).



Salah satu pedagang, Mulyati, 50, mengatakan harga beras masih berkisar Rp62.500 – Rp64.000 per kemasan lima kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya