SOLOPOS.COM - Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo. (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com. SOLO — Pura Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah, menjadi perhatian masyarakat karena menjadi lokasi tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Dipilihnya Pura Mangkunegaran sebagai lokasi tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi itu tentu ada alasannya. Kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka menyebut gedung keluarga Graha Saba Buana yang kerap menjadi lokasi pernikahan keluarga Jokowi pada tanggal yang sama sudah ada yang booking.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Graha Saba Buana sudah penuh satu dua tahun ke depan ya, karena ada luapan dari Covid-19 yang kemarin dicancel lalu kebak kabeh,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (23/11/2022).

Pura Mangkunegaran di Solo yang menjadi lokasi tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ternyata berdiri pada 1757. Pendirian Pura Mangkunegaran ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said di Salatiga disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC.

Baca Juga: Profil & Sejarah Pura Mangkunegaran, Lokasi Tasyakuran Pernikahan Kaesang-Erina

Lebih dari dua abad berdiri, Pura Mangkunegaran Solo memiliki 10 penguasa. Berikut ini selengkapnya.

  1. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro I [Raden Mas Said] (1757-1795).
  2. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro II [Raden Mas Sulama] (1796-1835).
  3. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro III [Raden Mas Sarengat] (1835-1853).
  4. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro IV [Raden Mas Sudira] (1853-1881).
  5. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro V [Raden Mas Sunita] (1881-1896).
  6. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro VI [Raden Mas Suyitno] (1896-1916).
  7. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro VII [Raden Mas Suryosuparto] (1916-1944).
  8. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro VIII [Raden Mas Hamidjojo Sarosa] (1944-1987).
  9. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunagoro IX [GPH Sudjiwo Kusumo] (1988 –2021).
  10. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunagoro X [GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo] (2022-sekarang).

Baca Juga: Asal Usul Sejarah Pura Mangkunegaran, Bermula dari Perjanjian Salatiga

Pura Mangkunegaran sendiri mempunyai wilayah cakupan di Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.

Pendiri Pura Mangkunegaran adalah Raden Mas Said. Dari cerita asal usulnya, Raden Mas Said bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran I. Atau secara lengkap menyandang nama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang.

Baca Juga: Ngunduh Mantu Kaesang di Pura Mangkunegaran, Begini Alasan Wali Kota Gibran

Secara posisi, Mangkunegaran merupakan kadipaten yang posisinya di bawah Kasunanan dan Kasultanan. Pada tahun 1757 – 1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri secara independen dari Kasunanan.

Akan tetapi, setelah sekian abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946, Mangkunegara VIII menyatakan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, karena meletusnya revolusi sosial di Solo pada 1945-1946, telah mengakibatkan Mangkunegaran kehilangan kedaulatannya. Meskipun begitu, Pura Mangkunegaran berkomitmen tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya