SOLOPOS.COM - Kawasan Kartasura dipotret dari gedung bertingkat. (Dok Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi pusat perekonomian di wilayah Soloraya. Solo tidak berdiri sendiri karena ada daerah penyangga atau kota satelit di sekitarnya.

Kota Solo yang punya lima kecamatan hanya memiliki luas 46,72 kilometer persegi. Kota Bengawan ini dihuni 522.728 jiwa. Meski begitu, saat siang hari orang yang beraktivitas di Kota Solo ini bisa mencapai lebih dari 1 juta jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga di Soloraya khususnya di kota satelit Solo banyak yang beraktivitas di Kota Bengawan ini. Mereka bekerja atau beraktivitas di Solo, namun tempat tinggal atau domisilinya di daerah penyangga.

Kota Solo setidaknya ditopang delapan kota satelit yang berada di tiga kabupaten di sekitar Solo yaitu Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar.

Kecamatan Ngemplak, Boyolali

Wings Air
Pesawat Wings Air melayani penerbangan Solo – Denpasar – Solo melalui Bandara Adi Soemarmo mulai Jumat (26/11/2021). (Istimewa)

Kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Boyolali ini merupakan salah satu kota satelit di Solo. Lokasinya ada berada di sekitar barat laut Kota Solo. Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali berada di kecamatan ini. Begitu pula dengan Asrama Haji Donohudan.

Kawasan satelit ini banyak mengalami perkembangan pesat apalagi sejak dilintasi Tol Trans Jawa. Kecamatan ini memiliki luas 38,53 km persegi dengan ibu kota kecamatan Sawahan.

Baca Juga: Lebaran 2022, Penumpang Bandara Adi Soemarmo Solo Naik 146%

Kini daerah yang merupakan salah satu kota satelit di Solo ini banyak berdiri perumahan. Sebagian lahan pertanian telah beralih fungsi menjadi perumahan. Data BPS menyebutkan jumlah penduduk Ngemplak mencapai 96.938 jiwa.

Ini menjadikan kecamatan ini paling banyak penduduknya dibandingkan kecamatan lain di Boyolali. Tingkat kepadatan penduduk di daerah ini juga cukup tinggi bila dibandingkan kecamatan lain di Boyolali yaitu 2.516 jiwa per km persegi.

Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar

Kecamatan Gondangrejo berada di sisi utara Kota Solo dan berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari Solo. Kecamatan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat khususnya sektor propertinya dalam beberapa tahun terakhir.

Keberadaan pintu tol Trans Jawa yang ada di kecamatan ini menambah cepat perkembangan kawasan ini. Banyak lahan-lahan yang kini berubah menjadi perumahan di daerah satelit Solo ini.

Baca Juga: Air di Sumur Emas Gondangrejo Karanganyar Dianggap dari Dunia Lain, Kok Bisa?

Tercatat kecamatan ini memiliki luas 56,80 km persegi dan dihuni sebanyak 88.178 jiwa. Jumlah penduduk Gondangrejo ini paling banyak di Karanganyar mengalahkan daerah lainnya seperti Colomadu dan Jaten. Karena wilayahnya cukup luas, tingkat kepadatan penduduk di Gondangrejo belum terlalu tinggi yaitu 1.552 jiwa per km persegi.

Kecamatan Jaten, Karanganyar

kecelakaan flyover palur Pengendara sepeda motor dan mobil dari Solo-Karanganyar maupun sebaliknya menggunakan jembatan layang atau flyover Palur, Jaten, Jumat (25/12/2015). Lampu penerangan jalan umum (PJU) tetap menyala pada siang hari. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)
Pengendara sepeda motor dan mobil dari Solo-Karanganyar maupun sebaliknya menggunakan jembatan layang atau flyover Palur, Jaten, Jumat (25/12/2015). Lampu penerangan jalan umum (PJU) tetap menyala pada siang hari. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos/dok)

Kecamatan ini berada di sisi timur Kota Solo. Sungai Bengawan Solo menjadi pembatas wilayah Kecamatan Jaten dengan Kecamatan Jebres di Solo. Kota satelit di Solo ini tumbuh pesat ditandai dengan banyaknya pusat perdagangan, pusat perbelanjaan, hingga perumahan.

Kepadatan penduduk di Jaten cukup tinggi yaitu 3.304 jiwa per km persegi. Jumlah penduduk di kecamatan ini sebanyak 84.414 jiwa. Jaten memiliki luas wilayah 25,55 km persegi.

Baca Juga: Lahan Kosong Nyaris Habis, Pembangunan Perumahan di Jaten Stagnan

Wilayah ini diprediksi akan terus berkembang ke depannya, apalagi KRL Solo-Jogja direncanakan akan mulai beroperasi hingga Stasiun Palur mulai Juli mendatang.

Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo

Kota satelit di Solo ini berada di sisi timur Kota Solo yang berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kliwon Solo. Tidak jauh berbeda dengan kota satelit lainnya, di kecamatan ini banyak tumbuh perumahan-perumahan baru.

Desa Bekonang di Mojolaban merupakan salah satu desa yang cukup terkenal karena memproduksi etanol dan minuman keras ciu. Kecamatan ini dihuni 97.114 jiwa sesuai data BPS. Dengan luas 35,54 km persegi, tingkat kepadatan penduduknya mencapai 2.732 jiwa per km persegi.

Kecamatan Baki, Sukoharjo

harga tanah gentan sukoharjo colomadu
Bangunan kantor Desa Gentan, Baki, Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Salah satu kota satelit di Solo berikutnya adalah Kecamatan Baki yang masuk wilayah Sukoharjo. Kecamatan ini ada di barat daya Kota Solo dan berbatasan dengan Kecamatan Laweyan di Solo.

Kecamatan ini banyak diisi perumahan khususnya yang berbatasan langsung dengan Kota Solo. Salah satu desa yang berkembang pesat di Baki adalah Desa Gentan. Kecamatan ini memiliki luas 21,97 km persegi.

Tercatat jumlah penduduk di Baki sebanyak 76.852 jiwa sehingga kepadatan penduduknya mencapai 3.498 jiwa per km persegi. Ini menjadikan Baki masuk tiga besar kecamatan terpadat di Sukoharjo.

Kecamatan Grogol, Sukoharjo

solo baru nama Bundaran Tanjunganom, Grogol, Solo, Jumat (29/11/2013). (Dok/JIBI/Solopos)
Bundaran Tanjunganom, Grogol, Solo, Jumat (29/11/2013). (Dok/JIBI/Solopos)

Bila ada yang mengenal Solo Baru, daerah Solo Baru berada di wilayah Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Kawasan ini sudah kembangkan sebagai kota satelit di Solo sejak lama khususnya daerah Solo Baru.

Awalnya, kawasan Solo Baru hanya diisi perumahan-perumahan dan ruko yang membentang di Jl. Ir. Soekarno Solo Baru. Namun, sejak beberapa tahun terakhir Solo Baru menjelma menjadi “kota mandiri”.



Baca Juga: Bukan Solo Baru, Ternyata Ini Nama yang Sempat Diusulkan untuk Soba

Di kawasan Solo Baru berdiri beberapa pusat perbelanjaan dan mal, hotel-hotel berbintang, apartemen, hingga rumah sakit. Kawasan Solo Baru ini yang menjadi jantung perekonomian di Grogol.

Kecamatan Grogol memiliki luas 30 km persegi dan dihuni 127.565 jiwa. Kepadatan penduduk di kota satelit Solo ini cukup tinggi yaitu mencapai 4.252 jiwa per km persegi.

Kecamatan Colomadu, Karanganyar

wisata dekat bandara adi soemarmo hall di pedaringan solo, kecamatan teramai di Karanganyar
De Tjolomadoe, ikon Kecamatan Colomadu, Karanganyar. (Solopos-M. Ferry Setiawan)

Kecamatan Colomadu berada di sisi barat Kota Solo. Kecamatan ini juga salah satu daerah penyangga yang sangat ramai karena banyak berdiri perumahan, hotel, tempat kuliner, hingga tempat wisata.

Salah satu jantung aktivitas kecamatan ini berada di sepanjang Jl. Adisucipto menyambung dengan Jl. Adisucipto Solo. Ada pula gerbang tol yang ada di kecamatan ini.

Di kota satelit di Solo ini juga berdiri Landasan Udara (Lanud) Adi Soemarmo karena lokasinya tidak jauh dari bandara. Colomadu tercatat sebagai kecamatan terkecil di Karanganyar yaitu luasnya hanya 15,64 km persegi.

Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik Soal Colomadu, Kecamatan Tersempit di Karanganyar

Dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar, Colomadu dihuni 75.357 jiwa sehingga kepadatan penduduknya mencapai 4.818 jiwa per km persegi.

Kecamatan Kartasura, Sukoharjo

perumahan kartasura sukoharjo
Suasana sore hari di perumahan Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (17/4/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Kecamatan ini menjadi kota satelit di Solo yang tingkat kepadatan penduduknya paling tinggi yaitu 6.007 jiwa per km persegi. Kecamatan di sisi barat Solo ini memiliki luas 19,23 km persegi dan dihuni 115.521 jiwa.

Kartasura tidak bisa dilepaskan dari Kartasura. Keraton Solo yang menjadi awal mula berkembangnya Solo sebelumnya berada di Keraton Kartasura. Jejak-jejak peninggalan Keraton Kartasura pun masih terlihat sebagian hingga kini.

Kecamatan ini menjadi salah satu pusat perekonomian Sukoharjo di sisi barat. Pusat kuliner, pusat perbelanjaan, hingga usaha lainnya berkembang pesat di kecamatan ini. Perumahan pun tumbuh subur di Kartasura.

Baca Juga: Segini Harga Tanah Kartasura yang Disebut Lokasi Terfavorit Perumahan

Itulah deretan kota satelit di Solo termasuk dengan kepadatan penduduknya. Tercatat Kartasura menjadi daerah yang paling padat disusul Colomadu dan Grogol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya