SOLOPOS.COM - Perajin wayang kulit Margono menunjukkan souvenir wayang berkarakter maskot Piala Dunia U-20 Bacuya di sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Semanggi Harmoni, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/3/2023). Margono kecewa dengan batalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia karena produk souvenir yang akan dibuatnya gagal diproduksi. ANTARAFOTO/Maulana Surya/rwa.

Solopos.com, SOLO–Daftar kerugian yang dialami Indonesia seusai batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Indonesia mengalami kerugian amat besar menyusul dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, belum lama ini. Kerugian itu baik ekonomi maupun aspek lain yang terdampak.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kerugian yang kentara adalah aspek ekonomi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menaksir nilai kerugian akibat pembatalan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 minimal Rp3,7 triliun.

Berikut adalah daftar kerugian yang dialami Indonesia setelah batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

1. Indonesia telah mengeluarkan anggaran senilai lebih kurang Rp500 miliar untuk renovasi stadion.

2. Kehilangan potensi kunjungan wisatawan yang mencapai lebih dari 50.000 orang.

3. Kehilangan potensi pendapatan yang diperkirakan dari 2 juta orang setiap setiap pertandingan.

4. Hotel-hotel sekitar venue Piala Dunia U-20 kehilangan pendapatan karena tamu-tamu batal menginap. Padahal, kamar di hotel-hotel sebelumnya sudah penuh terpesan.

5. Pemerintah berupaya mengganti kerugian yang dialami hotel-hotel itu dengan menggelar kegiatan lain yang bis mendatangkan banyak orang.

6. Menggerus reputasi Indonesia masuk daftar berikutnya atas kerugian yang dialami Indonesia lantaran batal menjad tuan rumah Piala Dunia U-20.

7. Itu dikhawatirkan memengaruhi pandangan internasional terhadap Indonesia yang sebelumnya sukses menggelar sejumlah event berkelas dunia, mulai dari pelaksanaan G20, Asean Tourism Forum, event musik, MotoGP, hingga F1 Powerboat.

“”Menurut saya, yang paling kami sangat khawatirkan adalah reputasi jangka menengah dan jangka panjang, itu saja yang kita harus jaga. Jangan sampai reputasi kita yang begitu sulitnya kita bangun ini terdampak,” ungkap Sandiaga Uno.

“Saya sangat kecewa ya, saya sangat terpukul dibatalkannya [Piala Dunia U-20 Indonesia], tapi kita harus berdiri tegak dan kita harus tegar, kita harus berikan semangat, keep move on, untuk bisa mengganti event-event yang bisa menopang, sehingga kerugian tidak besar,” imbuhnya.

8. Daftar kerugian Indonesua seusai batal menjadi tuan tumah Piala Dunia U-20 adalah kerugian ekonomi hingga ke tingkat UMKM.

PT Juara Raga Adidaya (Juaraga) selaku pemegang lisensi merchandise untuk Piala Dunia FIFA U-20 2023 merasakan dampak besar dari pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah.

Juaraga menyebut pembatalan Piala Dunia U-20 berdampak pada sektor UMKM yang bekerja sama memproduksi merchandise.

“Termasuk para produsen, penyedia bahan baku, dan pelaku usaha kecil yang bermitra dengan kami,” kata Juaraga dalam keterangannya.

Juaraga telah berkomitmen menghasilkan merchandise berkualitas tinggi dan menarik. Bahkan mereka memproduksi 53 jenis merchandise, terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20.

“Meskipun keputusan ini mengecewakan, kami tetap bangga telah ditunjuk langsung oleh FIFA sebagai pemegang lisensi merchandise resmi turnamen ini,” lanjut Juaraga.

Itulah daftar kerugian Indonesia lantaran batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Piala Dunia U-20 Batal di RI, Sandiaga Uno: Kerugian Rp3,7 Triliun!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya