SOLOPOS.COM - (Pemain Persis Solo berhamburan keluar lapangan saat kericuhan terjadi pada Derbi Mataram antara PSIM Jogja melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Jogja, Senin (21/10/2019) sore. (Harianjogja/Jumali )

Solopos.com, JOGJA - Pertandingan Derbi Mataram antara PSIM Jogja melawan Persis Solo berlangsung ricuh. Duel di Stadion Mandala Krida, Jogja, Senin (21/10/2019) sore WIB, pertandingan dihentikan pada menit ke-90+5.

Saat itu, Persis sedang unggul 2-3 dari sang tuan rumah. Tiga gol Persis dilesakkan oleh Hapidin, Slamet Budiono, dan Nanang Asripin. Sedangkan dua gol PSIM diborong Cristian Gonzales. Pada akhirnya, Persis dinyatakan menang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kerusuhan terjadi setelah ada cekcok pemain di lapangan. Bahkan dua pemain PSIM mendapat kartu merah. Setelahnya, suasana kian memanas karena penonton turun ke lapangan. Berikut Daftar Intimidasi & Kekerasan di Derbi Mataram seperti dirangkum Solopos.com dari sejumlah sumber:

-Pelemparan botol ke bench pemain Persis sejak babak pertama, tepatnya setelah Hapidin menjebol gawang PSIM.

-Winger Persis, Slamet Budiyono dicekik pemain PSIM, Achmad Hisyam Tolle, setelah mencoba melerai pertikaian antara Ilhamul Irhaz dan Tolle di babak pertama. Budi juga dipukul Ade Suhendra dari belakang.

-Gelandang Persis, M. Shulton Fajar, mendapat tendangan “kungfu” dari Achmad Hisyam Tolle lantaran dianggap mengulur waktu. Shulton juga dipukul Raymond Tauntu dari belakang yang membuat kedua pemain mendapat kartu merah. Insiden ini memantik kericuhan yang melibatkan suporter.

-Gelandang Persis, Dwi Cahyono, diinjak-injak orang yang diduga panpel PSIM saat kerusuhan berlangsung.

-Asisten Pelatih Persis, Choirul Huda, mendapat bogem mentah yang membuat pelipis kirinya bocor. Pelaku diduga panpel PSIM.

-Seorang pendukung Persis Solo dikeroyok di tribune Stadion Mandala Krida. Kondisi wajah penuh lebam dan mengalami luka di bagian mata.

-Jurnalis Goal Indonesia asal Solo, Lukas Budi Cahyono, mendapat intimidasi saat mengabadikan foto tendangan “kungfu” Tolle. Karena merasa diancam, Budi akhirnya menghapus foto-foto tersebut. Sejumlah pentolan suporter PSIM juga sempat “memburu” wartawan asal Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya