SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berkomunikasi dengan pasien Covid-19 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Rabu (9/6/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh kepala daerah yang wilayahnya termasuk zona merah Covid-19 di Jateng membuat kesepakatan bersama. Kesepakatan itu perlu dibuat para kepala daerah di zona merah Jateng dengan daerah di sekitarnya dalam mengatur aktivitas warga.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (14/6/2021). Ganjar menegaskan bupati/wali kota tidak boleh ada yang berseberangan dalam pengendalian Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Perlu kesepakatan bersama di area yang zona merah. Contoh Kudus dan sekitarnya, mereka butuh kesepakatan bagaimana mengatasi pelintas batas [pelaju], orang belanja, orang bekerja dan lain-lain. Kalau aturannya tidak sama, maka akan menimbulkan potensi gesekan,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Bos Hero Tegaskan Hak Karyawan Dihormati dalam Penutupan Giant

Ganjar mengatakan siap menengahi kepala daerah terkait kesepakatan itu. Hari ini, dirinya telah memerintahkan seluruh sekda untuk rapat membahas kesepakatan-kesepakatan bersama daerah-daerah zona merah Covid-19 itu.

“Yang perlu dibahas umpama kalau ada warga dari kabupaten/kota lain, bagaimana mengatasi? Apakah perlu dites atau diambil sampelnya? Kedua, bagaimana mengatur waktu atau tata cara beribadah, karena Sragen sudah mengusulkan dan disepekati MUI untuk beribadah di rumah,” ujarnya.

Termasuk aturan tempat-tempat pariwisata dan kegiatan keramaian lainnya. Jika di suatu daerah tempat pariwisata ditutup, sementara daerah lain masih buka, maka orang di daerah tertentu itu akan berbondong-bondong ke daerah yang masih buka tempat wisatanya.

Varian Baru

“Ini kan bahaya. Maka kalau aturannya sama, itu bisa dikendalikan. Dan ini tadi yang disepakati untuk membahas soal itu,” terangnya.

Selain membahas soal itu, dalam rapat tersebut juga dibahas tentang persiapan semua daerah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Terlebih saat ini varian baru Covid-19, B1617, sudah tersebar di Jateng.

Ganjar menyebutkan beberapa daerah zona merah Covid-19 Jateng sudah menambah tempat tidur di rumah sakit, baik ICU maupun isolasi.

Baca Juga: KPK Lawas Masih Setor Uang Eks Menpora Imam Nahrawi Rp12,5 M

“Tempat isolasi terpusat juga sudah dibuat dan saya minta semua melaporkan agar tercatat. Termasuk soal vaksinasi, semua Bupati/Wali Kota sepakat untuk menggenjot vaksinasi. Tapi masalahnya tadi banyak yang kekurangan vaksin, maka saya akan koordinasikan dengan Menkes,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan vaksinasi memang menjadi kuci penanganan Covid-19. Data yang sudah ada, dari kasus meninggal antara 9 Mei-13 Juni 2021, sekitar 87% kasus kematian Covid-19 belum mendapat vaksin.

“Pasien Covid-19 yang meninggal itu, 87% ternyata belum divaksin. Sementara yang sudah divaksin dan meninggal itu 2,3%. Ratarata baru vaksin dosis pertama. Artinya, yang belum divaksin memang masih sangat rentan,” jelas Yuliyanto.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya