SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu jalan yang penuh debu menuju Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis (23/9/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Daerah terpencil Madiun seperti Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, nyata menunjukkan kemiskinan di kawasan ini.

Madiunpos.com, MADIUN — Kemiskinan nyata terlihat di daerah terpencil Madiun seperti Desa Durenan, Kecamatan Gemarang. Sedikitnya 425 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) tergolong penduduk miskin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sedikitnya 20% dari 2.260 KK di Durenan masih termasuk penduduk miskin. Mereka hidup di bawah garis kemiskinan,” kata Kaur Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Desa Durenan, Sumiran, saat dijumpai Madiunpos.com di rumahnya, Kamis (23/9/2015).

Penduduk miskin dikategorikan sebagai kalangan masyarakat dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Indikator garis kemiskinan terbentuk dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).

“Kami di Pemdes Durenan terus mendorong warga agar segera terlepas dari jalur kemiskinan. Kami menggejot masyarajat untuk bisa mengolah perkebunan dan usaha lain yang bisa menghasilkan uang guna mencukupi kehidupan sehari-hari. Selama ini sosok bapak [di deesa ini] cenderung bekerja serabutan atau buruh,” ujar Sumiran.

Tanpa Lahan Garapan
Kepala Desa (Kades) Durenan, Sugeng Wicaksono, menilai masih adanya masyarakat miskin di daerah terpencil Madiun seperti Durenan karena minimnya ketersediaan lapangan kerja. Menurut dia, masyarakat miskin di Durenan cenderung tidak memiliki lahan garapan.

Sugeng berharap masyarakat di daerah terpencil Madiun seperti Durenan memperhatikan anak masing-masing untuk bisa sekolah. “Melalui pendidikan anak-anak diciptakan tidak hanya untuk pergi ke ladang. Meski pergi ke ladang, mereka punya pemikiran lain untuk melakukan pengembangan hasil perkebunan. Kami juga mengajak masyarakat sadar untuk menjauh dari kemiskinan di Madiun,” kata Sugeng.

Mangga hasil perkebunan warga di Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) mampu menembus pasar ekspor. Hal tersebut disampaikan Kaur Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Desa Durenan, Sumiran, saat berbincang dengan Madiunpos.com di rumahnya, Kamis (23/9/2015).

Dari perkebunan sebagian warga Desa Durenan di Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu sejatinya dihasilkan buah mangga yang mampu menembus pasar ekspor. Kenyataan yang bertolak belakang dengan masih banyaknya warga miskin di desa itu disampaikan Kaur Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Desa Durenan, Sumiran, saat berbincang dengan Madiunpos.com di rumahnya, Kamis.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya