Dada Dipukul Berulang Kali, Pesilat di Tulungagung Meninggal

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Mengalami pemukulan berulang kali di bagian dada saat berlatih, seorang pesilat di Jawa Timur meninggal dunia di perguruan silatnya.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Cristian Kosasih mengatakan korban adalah LFR, 23, warga Dusun Ngreco, Desa Sobontor, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Korban sempat dibawa ke puskesmas, namun meninggal dunia di tengah perjalanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kejadiannya itu Senin (23/7) malam, korban seorang pesilat di Tulungagung. Diduga mengalami penganiayaan berupa pukulan di bagian dada saat latihan silat,” kata Cristian kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: RSUD Caruban Pertimbangkan Laporkan Pembuat Video Viral Pasien Meninggal Ditolak RS

Cristian mengatakan saat itu pesilat di Tulungagung sempat jatuh pingsan usai mengalami pukulan berkali-kali. Pelatih sempat memberikan pertolongan dengan mengoleskan minyak kayu putih ke tubuh korban. Namun korban tetap tidak sadarkan diri.

Pelatih kemudian langsung mengevakuasi korban dengan membawa ke puskemas agar segera mendapatkan penanganan medis. Namun saat sampai di sana, korban dinyatakan telah meninggal dunia

“Jadi memang sempat dibawa ke salah satu puskesmas di Tulungagung, tapi nyawa pesilat itu tak terselamatkan. Meninggal dunia saat di tengah perjalanan,” ujarnya dikutip dari Detik.com.

Baca juga: Berdalih Untuk Stamina, Pengguna Sabu-Sabu Di Grobogan Dikukut Polisi

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, Cristian menambahkan terkait meninggalnya seorang pesilat, pihaknya telah melakukan tindakan. Karena kematian korban diduga akibat penganiayaan.

“Kami sudah melalukan autopsi terhadap jasad korban dan ditemukan adanya luka bekas pukulan di bagian dada,” tandas Cristian.