SOLOPOS.COM - ilustrasi

Cyber crime atau kejahatan di dunia maya membutuhkan penanganan khusus. Indonesia dinilai perlu membentuk Tentara Nasional Cyber.

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia dinilai membutuhkan matra tentara keempat, Tentara Nasional Cyber, menyusul kian banyaknya serangan dalam era perang masa kini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, mengatakan kebutuhan matra baru, dalam satuan tentara cyber memang sebuah keniscayaan. Kebutuhan itu karena era perang di dunia maya yang dilakukan, seperti penyadapan dan pembajakan dokumen.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini Indonesia memang sangat butuh itu. Untuk saat ini, pengamanan kita sudah sangat jauh tertinggal. AS punya dengan nama National Security Agency [NSA],” katanya di Kompleks Gedung DPR di Jakarta, Senin (26/1/2015).

Meski demikian, paparnya, pembentukan matra baru itu memang tidak mudah.

“Harus ada sinergi antarkementerian. Karena ini menyangkut sistem teknologi dan informasi. Jadi perlu mengikutsertakan Kemenkominfo. Selain itu, biayanya juga sangat mahal. Mahal sekali,” katanya.

Saat ini, menurutnya, pembentukan tentara cyber itu sudah sesuai dengan rencana strategis Kementerian Pertahanan.

“Dalam paparannya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga menegaskah hal serupa. Bela negara dengan menghimpun kekuatan cyber mulai dari pasukan, intelijen, hingga infrastrukturnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya