SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Secara mendadak pemerintah menetapkan 16 Mei sebagai hari cuti bersama. Ketetapan yang tiba-tiba itu menuai kritik keras. Seharusnya pemerintah tidak melakukan keputusan di menit terakhir yang terkesan dadakan.

“Ini gila, sebenarnya membuktikan proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan baik,” kata pengamat politik Yunarto Wijaya usai diskusi Radio Trijaya di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (14/5).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Padahal, sudah sejak jauh-jauh hari, jelas terlihat bahwa tanggal 17 Mei adalah hari libur dan tanggal 16 ada dalam posisi terjepit. Kenapa pemerintah tidak mengumumkan sejak lama?

“Seharusnya hari kejepit kan bisa diketahui sejak lama. Ini menunjukkan tidak ada koordinasi bersama yang baik,” imbuhnya.

Satu hal yang mesti dicatat pemerintah, keputusan yang mendadak akan berefek pada aktivitas ekonomi. “Ini merugikan ekonomi. Seperti menyetop kegiatan selama sehari walau bank dan BEJ tetap buka. Tapi ini kan cuma pasar uang. Tapi di sektor riil libur semua,” tutur Yunarto.

Tak cuma PNS, harpitnas juga dimanfaatkan DPR untuk libur. Dengan demikian dari Sabtu (14/5) sampai dengan Selasa (17/5) tak ada aktivitas kerja di DPR. Karena jajaran Setjen DPR dan anggota DPR semuanya menikmati libur panjang.

“Kita libur bersama, termasuk anggota dewan,” ujar Sekjen DPR, Nining Indra Saleh, Sabtu (14/2).

Padahal rencananya Senin depan DPR akan menggelar pertemuan dengan Kementerian PU seputar rencana pembangunan gedung baru DPR. Selain itu ada sejumlah pemanggilan menteri lain di DPR dalam rapat rutin.(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya