Solopos.com, SEMARANG — Wisata Curug Gending Asmoro yang menjadi landmark Desa Wisata Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang saat ini kondisinya sepi pengunjung. Bahkan kondisinya sekarang perlu direnovasi untuk membangkitkan sektor pariwisata desa.
Terdapat beberapa fasilitas yang sudah rusak serta akses menuju curug yang sudah lebat ditumbuhi tanaman. Sulitnya akses itu juga yang membuat wisata tersebut saat ini sepi pengunjung.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Curug yang berada di Dusun Tompogunung ini menjadi unik lantaran wilayah Ungaran Timur terkenal dengan kawasan industri dan juga perumahan.
Dengan adanya curug tersebut diharapkan gairah sektor wisata di Desa Kalongan menjadi bangkit kala itu. Terlebih lagi Desa Kalongan juga ditetapkan menjadi desa wisata.
“Saat ini sudah jarang untuk dikunjungi lagi. Mulai sepi saat pandemi Covid-19 kemarin,” ungkap Kepala Desa (Kades) Kalongan, Yarmuji, kepada Solopos.com, Jumat (2/6/2023).
Area wisata curug tersebut masih terbilang asri karena di kelilingi hutan bambu. Selain itu dibangun jembatan sepanjang sekitar 20 meter untuk menuju ke bawah curug. Namun sayang, akses menuju curug sudah mulai tertutup ilalang dan tumbuhan lainnya.
“Saat ini buka mas walaupun kondisinya seperti itu dan kami juga gratiskan untuk sementara. Biasanya pengunjung membayar Rp10.000 untuk tiket masuk,” ungkapnya.
Yarmuji mengaku saat ini pihaknya menunggu momentum dan semangat untuk kembali memulihkan dan menyegarkan kembali Curug Gending Asmoro. Pihak desa juga sudah berupaya mulai menata kembali fasilitas yang rusak dan memperbaiki jembatan menuju ke curug.
“Menghidupkan kembali itu lebih sulit dibandingkan dengan launching baru. Kami juga akan mengupayakan terkait perawatan dengan warga sekitar,” tandasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
