SOLOPOS.COM - Presenter Solo, Annas Habibie. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Kepergian Annas Habibie, presenter kondang dari Soloraya yang meninggal dunia saat menjalani perawatan karena terpapar Covid-19, Minggu (20/6/2021), meninggalkan duka yang mendalam.

Sebagian teman-teman Annas tak percaya presenter yang terkenal baik hati itu pergi secepat itu. Salah satu sahabat dekat Annas, Riri Rindraputri bahkan masih berkontak via telepon pada Sabtu (19/6/2021) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat itu, Annas mengabari Riri bahwa ia sedang menjalani perawatan RS Amal Sehat Sragen karena positif Covid-19. Minggu pagi, Annas juga mengirim pesan kepada Riri yang menyatakan ia sedang memakai bantuan oksigen.

Baca Juga: Presenter Solo Annas Habibie Meninggal, Pemakaman Pakai Protokol Kesehatan

Annas Habibie rupanya bukan orang pertama di keluarganya yang meninggal terpapar Covid-19. Lewat akun Facebooknya, Annas Habibi, pada 10 Mei 2021, Annas mengunggah tulisan panjang yang menceritakan soal kehilangan enam anggota keluarganya dalam kurun waktu dua bulan.

annas habibie meninggal
Unggahan Annas Habibie di akun Facebooknya menceritakan kehilangan enam anggota keluarga dalam dua bulan. (Facebook Annas Habibi)

Enam anggota keluarga tersebut termasuk ayah dan ibu Annas, kemudian bulik, pakde, saudara di Bangak dan eyangnya di desa. "Beliau2 ini berpulang dalam jarak yg sangat dekat. Nyesek? Iya. Kehilangan? Banget. Bayangin seperti di'pukul' berulang kali dan berturut-turut," tulis Annas dalam unggahan pada akun FB tersebut yang berjudul "Saya peduli kalian" itu.

Perlakuan Diskriminatif Dialami Annas Habibie

Dalam unggahan itu, Annas juga menceritakan perlakuan diskriminatif yang ia dapat karena orang-orang tercintanya itu dimakamkan dengan protokol kesehatan. Perlakuan diskriminatif itu ia dapat termasuk dari orang-orang yang ada hubungan darah dengannya.

Baca Juga: Akun Facebook Presenter Solo Annas Habibie Dibanjiri Ucapan Duka Cita

"Saat pemakaman, bahkan sampai 100 harian tidak pernah menampakkan diri, untuk sekadar menyapa atau menguatkan kami (jangankan secara fisik, WA atau telpon pun tidak)," tulis Annas Habibie yang meninggal dunia pada Minggu sore itu.

Lebih lanjut ia menceritakan dampak dari kehilangan orang-orang tercinta itu untuk fisik dan psikisnya. Dua bulan ia menyendiri, mengunci pintu rumah, keluar hanya untuk ke musala dan makam ayah dan ibuya.

Baca Juga: RSUD dr Moewardi Solo Bangun Tenda Darurat, Untuk Pasien Covid-19?

"Pernah saking kangennya, jam setengah 12 malam, saya lewati makam bapak ibunya saya. Bahkan saat Ramadan sya lewati rumah dan makam bapak ibu utk sekadar ngucapin "Sahur Pak Bu."

Pada akhir tulisan, Annas menyampaikan harapan agar teman-temannya tidak bernasib sama dengannya. "Mohon maap jika saya terkesan pedas. Karena saya, nggak mau kalian seperti saya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya