SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Upaya mendapatkan vaksinasi Covid-19 bagi sebagian orang menjadi perjuangan berat. Ketersediaan vaksin masih terbatas sementara minat masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari virus corona cukup tinggi.

Seperti dialami perempuan asal Wonogiri, Tuti Yuniarti, 27. Baru-baru ini Tuti sibuk mengutak-atik telepon pintar miliknya. Pandangannya tertuju pada laman vaksin gratis di website Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Karanganyar. Pendaftaran peserta vaksinasi baru dimulai pukul 08.00 WIB, namun dia standby hampir setengah jam sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak berapa lama ada tanda pendaftaran dibuka. Tanpa menunggu lama, penghobi jalan-jalan langsung mengisi data diri yang diperlukan. Selesai semuanya, ia langsung klik submit data.

Beberapa detik kemudian mukanya masam. Kurang beruntung, Tuti ditolak karena kuota 2.500 penerima vaksin sudah terpenuhi. “Padahal enggak ada tiga menit ini lho ngisi datanya. Kok bisa habis lagi,” keluhnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Manajemen Mal di Solo Pasrah Tapi Berharap Segera Ada Pelonggaran

Itu bukan kali pertama Tuti harus menelan pil pahit ditolak mendaftar vaksin karena kuota penuh. Tak terhitung sudah berapa kali dia wira-wiri berselancar di Internet untuk mendaftar vaksinasi gratis, maupun mencari secara langsung ke sejumlah pusat vaksinasi gratis.

Bahkan Tuti pernah mencoba trik dengan membeli tiket Kereta Api (KA) jarak jauh demi mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di stasiun. Awalnya Kereta Api Indonesia (KAI) memang menyediakan layanan vaksin dosis pertama bagi penumpang jarak jauh sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Namun sekarang aturannya diubah, yakni khusus vaksin dosis kedua.

Menjaga Kondisi Tubuh

Semangat Tuti mencari jatah vaksin bukanlah tanpa alasan. Selain demi menjaga kondisi tubuh di tengah meningkatnya Covid-19, juga demi memenuhi syarat seleksi daftar kerja.

“Perusahaan yang aku daftar mewajibkan vaksin, sementara nyarinya susah juga. Vaksin yang deket rumah juga masih khusus lanjut usia [lansia]. Kan bingung juga,” gumamnya.

Baca juga: Data Covid-19 Berbeda: Solo PPKM Level 3 Versi Provinsi, Level 4 Versi Pusat

Pekerja swasta asal Jawa Timur, Wahyono, 28, juga tak kalah repot. Perusahaannya meminta semua karyawan segera mendaftarkan vaksin. Awalnya ia mencoba cari vaksin di puskesmas deket rumah, namun tak diakomodasi karena belum ada jatah untuk warga usia 18 tahun ke atas.

Wahyono akhirnya berburu ke sejumlah pusat vaksinasi Solo. “Susahnya kalau KTP umum ya gini. Sekali daftar, langsung habis kuota. Kalau KTP Solo masih agak mending, kuotanya banyak banget. Yang ngadain juga banyak,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Pusat vaksinasi yang dia sasar adalah Soloraya. Misalnya Sukoharjo, Karanganyar, hingga Klaten. Namun semuanya tak membuahkan hasil karena kuota telah terpenuhi.

“Rasanya udah kayak putus asa. Coba kalau vaksin dipusatkan di daerah masing-masing, enggak bingung wira-wiri begini,” keluhnya.

Baca juga: Alhamdulillah, Pemberian Vaksin Booster untuk Nakes di Solo Sudah Dimulai

Padahal penyuntikan vaksin ini sangat diperlukan Wahyono. Apalagi bagi dia yang bekerja sebagai kurir pengantar paket. Intensitas bertemu banyak orang membuatnya beresiko tinggi terpapar Covid-19. Alhasil, yang bisa diupayakan saat ini adalah menjaga diri dengan konsumsi multivitamin serta perketat Protokol Kesehatan (Prokes).

Sementara itu, akselerasi vaksinasi terus dilakukan sejumlah instansi pemerintahan maupun swasta di Solo maupun kota-kota lain. Salah satunya Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, sejak, Sabtu (17/7/2021) sampai Sabtu (31/7/2021).

Mendukung Pemulihan Ekonomi

Kegiatan dengan sasaran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tersebut dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI), Jerry Sambuaga, saat ditemui, Sabtu (31/7/2021), di De Tjolomadoe mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mendukung terwujudnya herd immunity, sekaligus agar roda perekonomian kembali pulih. Belum semua mendapat jatah memang, namun ia berpesan kepada semuanya agar tak ragu melakukan vaksinasi begitu ada kesempatan.

Baca juga: Tim Ekspedisi Energi Solopos Mulai Menjelajahi Sumber-Sumber Energi Jawa Tengah

Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Ortopedi Prof.DR.R. Soeharso (RSO) Solo juga mendukung program percepatan dan perluasan vaksinasi dengan membuka untuk masyarakat umum sejak beberapa waktu lalu.

Koordinator Tim Vaksinasi RSO Solo, Jaswanto, mengatakan sampai hari ini pihaknya telah menyuntikkan lebih dari 11.000 dosis vaksin kepada para Tenaga Kesehatan (Nakes) maupun masyarakat umum. Khusus untuk masyarakat umum, prosedurnya dilakukan dengan mendaftar via website resmi RSO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya