SOLOPOS.COM - Belajar Menulis

Solopos.com, BOYOLALI — Belum dibukanya pembelajaran tatap muka membuat guru TK di Boyolali dilanda kegalauan. Mereka khawatir siswa TK yang hendak masuk SD tidak bisa mengikuti pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi itu.

Hal itu seperti disampaikan Suyatni, 34, guru honorer di TK Pertiwi Candisari, Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Suyatni tidak ingin kesempatan tatap muka dengan peserta didik hilang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebab, hal itu akan berdampak tidak bagus kepada anak didiknya. Apalagi, pembelajaran tatap muka di Boyolali ditiadakan sejak Maret 2020.

Penanganan Kasus Bullying Solo Berlanjut, Pelaku dan Korban akan Dipertemukan

Menurut dia, siswa TK yang bersiap masuk SD setidaknya sudah harus mengenal bentuk huruf. “Terkadang ada anak yang masih kesusahan untuk membuat bentuk huruf A. Harus ada yang memegang tangannya, membimbing. Kalau pakai HP, hal itu sulit dilakukan,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (13/8/2020).

Menurut guru Boyolali ini, tidak semua hal bisa dijalankan secara daring. Ada kalanya metode tatap muka itu penting. Terlebih bagi anak usia dini, di mana mereka masih butuh bimbingan dan butuh pendekatan untuk membentuk karakter.

Gegara kegalauannya itu, Suyatni berinisiatif mendatangi murid-muridnya. Namun, di butuh izin dari kepala sekolah maupun pemerintah desa setempat.

Beredar Surat Penawaran Jadi Mahasiswa Baru UNS Solo, Rektor: Itu Palsu!

26 Anak Didatangi Bergantian Setiap Hari

Untungnya saat itu wilayahnya masih zona hijau persebaran Covid 19. Dia pun mendapatkan izin untuk menjalankan niatnya.Sasaran yang dia kunjungi saat itu diutamakan siswa yang tidak memiliki HP Android. Secara keseluruhan ada 26 anak yang didatangi guru asal Boyolali itu secara bergantian setiap hari.

Dengan sepeda motor, dia mendatangi rumah siswanya. Jika dalam satu daerah ada beberapa siswa yang rumahnya berdekatan, sehari dia bisa mendatangi hingga lima anak. Setiap pertemuan dilakukan selama satu jam. Hal itu dia lakukan secara suka rela.

Sabar Dulu, Imunisasi Massal Vaksin Covid-19 akan Dimulai Februari 2021

Setelah masuk tahun ajaran baru, kegiatan kunjungan ke rumah siswa tetap berjalan. Namun, kali ini sudah menjadi target bersama dari pihak sekolah. Saat ini ada sekitar 15 anak yang dia didatangi.

Untuk anak didik yang rumahnya berdekatan, bisa dilakukan pertemuan bersama dengan maksimal lima anak. “Bagi saya pribadi, ketika sudah ada kata sanggup, artinya harus dijalankan. Saya berharap apa yang kami lakukan bisa mengembangkan TK Pertiwi Candisari untuk tetap lestari,” kata guru TK di Boyolali itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya