SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Pelayanan kesehatan di Puskesmas Miroto, Kota Semarang, mendadak viral di media sosial (medsos) Tiktok. Hal ini menyusul unggahan akun @sintaputrii_ yang mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Miroto, Kota Semarang.

Dalam unggahan itu, akun tersebut menceritakan secara detail mulai dari pendaftaran hingga mendapat pelayanan dokter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya mendaftar ke puskesmas, karena KTP saya luar kota saya diminta bayar Rp 10 ribu. Ya tidak apa-apa saya bayar. Masnya juga baik, setelah itu saya dikasih nomor antrean,” ujarnya dalam video yang diunggah di Tiktok.

Dalam akun tersebut, pemilik akun mengisahkan saat pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah masih mendapat pelayanan yang ramah. Lalu saat sudah mendapat pemeriksaan oleh dokter, ia meminta surat izin sakit yang kemudian mendapat penjelasan dari dokter.

“Kemudian saya tanya, kalau minta surat izin sakit bagaimana dokter. Dokternya memberi jawaban ke saya, mbaknya kalau harus diistirahatkan, ya saya istirahatkan, kalau tidak ya tidak, dengan nada tidak enak,” kata akun @sintaputrii_.

Baca juga: Video Tragedi Kanjuruhan Dihapus Polisi, LPSK: Tidak Profesional

“Saya sakit hati, apakah pelayanan dokter seperti itu. Gak harus seperti itu kan bisa baik-baik, saya hanya tanya, nada saya juga pelan. Saya hanya diberi surat keterangan berobat bukan surat izin sakit,” terangnya.

Unggahan akun @sintaputrii_ ini pun viral di medsos Tiktok hingga membuat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang turun tangan.

Kepala DKK Semarang, M. Abdul Hakam, bahkan telah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang merasa tidak nyaman atas pelayanan di fasilitas kesehatan yang berada di bawah naungan instansinya.

@sintaputrii_

@Ganjar Pranowo ?? #pelayananpuskesmas #dinaskesehatankotasemarang #fyp #viralkanyuk

? suara asli – beautycrown – beautycrown

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas Miroto beberapa waktu lalu,” ujar Hakam, Jumat (7/10/2022).

Hakam membenarkan tindakan petugas puskesmas tentang pemberian surat izin sakit memang ranah dan wewenang dari dokter yang memeriksa pasien. Namun ia pun mengakui jika sewaktu-waktu ada petugas yang silap dan tak sempurna dalam melayani.

Baca juga: Menipis, Stok Vaksin Covid-19 di Semarang Tinggal 198 Dosis

“Memang sebaiknya bisa disampaikan secara lebih lembut dengan bahasa yang lebih bijak. Mungkin saat itu bahasa dari dokter membuat pasien tidak nyaman,” tuturnya.

Menindaklanjuti viralnya kasus tersebut, Hakam menyebut pihaknya sudah mempertemukan pasien dengan Kepala Puskesmas Miroto dan dokter yang bersangkutan. “Mereka sudah berkunjung ke rumah pasien yang bersangkutan dan yang bersangkutan juga mengerti. Sekali lagi kami minta maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” jelas Hakam.

Setelah kejadian itu, Hakam juga menginstruksikan kepada jajarannya di setiap puskesmas agar melayani pasien atau masyarakat lebih simpatik. “Saat pasien diperiksa juga diukur suhu tubuh, menurut dokter tidak demam. Mungkin saat pasien datang sudah minum obat, ia juga diberi surat keterangan berobat, namun belum diberi surat izin sakit,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya