SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN --Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Sragen mengusulkan berdirinya Pos Damkar di Kecamatan Tangen guna mempermudah penanganan musibah kebakaran di utara Sungai Bengawan Solo.

Kabid Pemadam Kebakaran, Dinas Satpol PP dan Damkar Sragen, Sunardi, mengatakan saat ini baru ada dua Pos Damkar  yang menangani semua kasus kebakaran di 20 kecamatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua pos damkar itu berlokasi di Sragen kota dan Gemolong.

Dia mengakui untuk menjangkau musibah kebakaran di utara Sungai Bengawan Solo seperti Sukodono, Mondokan, Gesi, Tangen dan Jenar, petugas damkar membutuhkan waktu lebih lama menuju lokasi.

Zona Merah Covid-19 Jatim Tinggal 2 Wilayah, Rapid Test Berlanjut

Selain jarak yang rata-rata di atas 25-30 km, kondisi jalan desa yang sempit juga menjadi kendala petugas damkar Sragen untuk sampai lokasi secepatnya.

“Idealnya waktu respons 15 menit setelah kami menerima laporan. Namun, jarak yang jauh dan sempitnya jalan menuju lokasi menjadi kendala kami bisa cepat sampai lokasi,” ucap Sunardi saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (25/8/2020).

"Mobil damkar kami berukuran cukup besar sehingga tidak bisa berpapasan dengan truk di jalan sempit. Kadang sebelum sampai di lokasi, jalan malah menjadi area parkir warga sehingga kendaraan kami tidak bisa lewat," tambah dia.

Guna memaksimalkan penanganan kebakaran di utara Sungai Bengawan Solo, diperlukan satu tambahan Pos Damkar di Tangen.

Disediakan Sumber Air yang Mencukupi

Bila pos damkar di Tangen belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat, paling tidak di lima eks kawedanan Sragen disediakan sumber air yang mencukupi.

Viral di Medsos, Ini Menu Andalan Angkringan Mbak Dewi Solo

Pasalnya, pengalaman yang terjadi di lapangan, waktu petugas damkar dalam memadamkan api lebih banyak terbuang untuk sekadar mencari sumber air.

“Di utara Sungai Bengawan Solo sangat susah sekali mencari sumber air. Kadang kami memanfaatkan air dari sumur submersible yang ada di area persawahan. Namun, kadang debit airnya cukup kecil sehingga banyak waktu terbuang untuk mengisi tangki,” ujar Kasi Pemadam dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Sragen, Anton Sujarwo.

Anton menjelaskan saat ini ada 56 personel pemadam kebakaran atau damkar, tiga di antaranya bakal pensiun pada tahun ini. Sebanyak 33 petugas damkar di antaranya berstatus tenaga honorer.

Bunuh 7 Orang Termasuk Anggota Kopassus, Yulianto Jagal Kartasura Ternyata Berbadan Kecil

Untuk menambah satu Pos Damkar di Tangen Sragen, kata dia, diperlukan 12 personel tambahan yang bekerja dalam tiga sif/hari.

“Pada tahun lalu total ada 254 kebakaran di Sragen. Yang bisa tercukupi [ditangani maksimal oleh damkar] hanya 109 kebakaran. Masih banyak yang belum bisa tercukupi karena jarak yang cukup jauh dan medan jalan yang sempit. Sampai lokasi bangunan rumah sudah hangus, kami hanya lakukan pencegahan supaya api tidak merembet ke bangunan rumah lain,” ucap Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya