SOLOPOS.COM - Petugas Polsek Grogol mengevakuasi warga Grogol, Sukoharjo pada Jumat (10/2/2023) malam. (Istimewa/Polsek Grogol)

Solopos.com, SUKOHARJO — Curah hujan tinggi pada Jumat (10/2/2023) hingga Sabtu (11/2/2023) dini hari mengakibatkan banjir menggenang di bantaran Sungai Bengawan Solo termasuk dua Kecamatan di Sukoharjo yakni Grogol dan Mojolaban.

Kapolsek Grogol, AKP Marlin Supu Payu mengatakan genangan di Desa Kadokan pada Jumat tengah malam bahkan mencapai pinggang orang dewasa. Tim SAR Gabungan, Anggota Polsek Grogol dan Koramil 09/Grogol turut melakukan evakuasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sekitar pukul 23.30 WIB luapan banjir akibat hujan deras disertai angin menyebabkan genangan sampai ke pinggang orang dewasa. Di daerah Desa Kadokan dan Nusupan,” kata AKP Marlin saat dimintai konfirmasi pada Sabtu (11/2/2023).

Pada malam tersebut beberapa warga dievakuasi ke Masjid Kadokan karena debit air yang tinggi. Dia mengatakan kondisi Desa Pandeyan, Grogol juga mengalami banjir Namun tak setinggi dua desa tersebut.

Mengingat penyebab banjir di Desa Pandeyan terjadi karena  luapan air sawah yang mengalir ke kali mati. Jika kali mati penuh maka air luapan masuk ke rumah-rumah warga yang berada di pinggirnya.

Sementara itu kondisi saat ini air sudah menyusut di kawasan permukiman warga. Namun pihaknya masih menyiagakan anggota kepolisian di Mapolsek Grogol barangkali banjir susulan melanda.

Sementara itu, Camat Mojolaban, Joko Windarto mengatakan banjir kali ini tidak lebih tinggi dari luapan sebelumnya pada Desember 2022 lalu. Dia juga menyadari faktor alam tidak bisa dilawan mengingat curah hujan sejak Jumat sore sangat tinggi.

“Sementara kalau dikatakan banjir ya memang banjir tetapi bagi para warga di sekitar yang jadi langganan banjir hal seperti ini biasa. Bukan sesuatu yang wow,” kata Joko.

Dia mengatakan luapan air menggenang pada Jumat sekira pukul 01.00-02.00 WIB dengan keringgian bervariatif. Di antaranya di Jatiteken, Kesongo, Mojo, Gadingan, Palur dan desa sepanjang bantaran sungai lainnya.

Dia mengatakan di Kecamatan Mojolaban saat ini belum melakukan evakuasi, hanya Desa Jatiteken mengalami genangan lebih tinggi dibanding daerah Mojolaban lain karena kontur tanahnya. Menanggulangi adanya susulan banjir dia mengatakan saat ini di Desa Laban telah dibuka dapur umum untuk menyiapkan sarapan dan makan siang bagi warga sekitar.

 Dapur umum di Desa Laban, Mojolaban pada Sabtu (11/2/2023). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Dapur umum di Desa Laban, Mojolaban pada Sabtu (11/2/2023). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Sementara ketinggian debit air di Jembatan Mojo masih tinggi. Dia berharap siang ini cuaca terang meskipun mendung tebal masih bertengger sejak pagi. Dia mengatakan Mojolaban juga sudah menjadi langganan banjir karena faktor alam atau kontur tanah yang rendah.

“Apapun tidak bisa mengurangi dampak curah hujan yang tinggi karena wilayah lokasi. Semoga saja hari ini tidak hujan tetapi apapun nanti, akan kami koordinasikan dengan OPD terkait seperti BPBD dan lainnya karena lokasi sudah langganan,” ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya masih memantau kondisi cuaca hari ini meskipun saat ini kondisi banjir masih terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya