SOLOPOS.COM - Warga Dukuh Walikukun, Desa Japanan, Kecamatan Cawas bersama sukarelawan memperbaiki atap rumah yang rusak karena diterjang angin puting beliung, Senin (14/12/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak empat desa di Kecamatan Tulung meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi puting beliung yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Hal itu dilakukan menyusul masih tingginya curah hujan di daerah setempat, dalam beberapa waktu terakhir.

Camat Tulung, Suyamto, mengatakan total desa di kecamatannya mencapai 18 desa. Dari jumlah tersebut, empat desa sering dilanda puting beliung saat musim hujan berlangsung. Di lokasi tersebut juga terdapat pepohonan yang relatif besar dan menjulang tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada Pandemi Covid-19, Jumlah Investor Baru Pasar Saham Soloraya Malah Melejit

Ekspedisi Mudik 2024

“Di musim hujan seperti ini, ada beberapa desa yang sering dilanda angin besar. Terkadang pernah terjadi puting beliung juga. Daerah tersebut, antara lain Mundu, Sedayu, Beji, dan Pomah. Makanya, semua perlu waspada,” katanya saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Senin (28/12/2020).

Sukarelawan

Suyamto mengatakan di setiap desa sudah terdapat sukarelawan. Di antara antisipasi menghadapi potensi puting beliung, para sukarelawan telah rutin memotong dahan dan ranting pohon yang mudah roboh diterpa angin.

“Biasanya kami kepras dahan atau rantingnya. Ada juga yang lebih baik dipotong agar tak ngebruki rumah warga atau membahayakan manusia di sekitarnya [saat dilanda puting beliung],” katanya.

Suyamto mengatakan puting beliung pernah merobohkan pohon berukuran jumbo di kawasan Beji, Tulung, akhir September lalu. Pohon pete itu tumbang dan menimpa rumah salah seorang warga.

Jadi Ketua Praja Sragen Lagi, Sumanto akan Perjuangkan Perdes Bisa Bekerja Lebih Lama

“Kami perkirakan, puncak curah hujan berlangsung, Januari 2020. Makanya, kami harus selalu siaga. Meski ada beberapa desa yang sering dilanda puting beliung, di Kecamatan Tulung belum pernah ada kasus korban meninggal dunia, akibat tertimpa pohon dan lainnya,” tutur Suyamto.

Hal senada dijelaskan Kepala Desa (Kades) Sudimoro, Kecamatan Tulung, Agus Erwanto. Di daerahnya juga sering dilanda angin besar. “Saat ada hujan deras, biasanya juga disertai angin. Memang sering juga [dilanda angin kencang]. Kami pun selalu siaga [bersama sukarelawan desa]. Munculnya angin kencang itu sulit diprediksi juga,” katanya.

Pengusaha Tak Ajukan Penangguhan, Serikat Pekerja Sukoharjo Kawal Pembayaran UMK 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya