SOLOPOS.COM - Curacao terletak di Karibia, tepatnya 60 km sebelah utara Venezuela dan sekaligus daratan benua Amerika. Bersama Aruba dan Bonaier, negara ini pernah wilayah seberang lautan Kerajaan Belanda sebelum menjadi Negara Curacao pada 2010. (GOOGLE MAP/ANTARA/JAFAR)

Solopos.com, JAKARTATimnas Indonesia bakal dua kali menjajal Curacao dalam laga persahabatan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung dan Stadion Pakansari di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Banyak orang di Indonesia mungkin tak tahu apa dan di mana itu Curacao, serta mengapa Indonesia memutuskan bertanding melawan mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Curacao terletak di Karibia, tepatnya 60 km sebelah utara Venezuela dan sekaligus daratan benua Amerika. Bersama Aruba dan Bonaier, dulunya negara ini masuk wilayah seberang lautan Kerajaan Belanda.

Baca Juga: Jadwal FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Curacao

Pernah menjadi koloni Belanda sampai 1954 dan kemudian setelah itu sampai 2010 menjadi Antila Belanda, negara pulau ini kemudian dinamai Country of Curacao atau Negara Curacao.

Terdiri atas Pulau Curacao dan pulau kecil Klein Curacao yang tak berpenghuni, negara yang beribu kota di Willemstad ini hanya berluas 444 km persegi atau hampir sama dengan luas Kota Palembang di Sumatra Selatan. Curacao berpenduduk 158.665 jiwa atau hampir sama dengan jumlah penduduk Kota Baubau di Sulawesi Tenggara.

Pertanyaannya, mengapa Indonesia menggelar laga persahabatan dengan negara mini ini?

Baca Juga: Shin Tae-yong Masih Buta Kekuatan Curacao

Selain karena masuk agenda FIFA, ternyata walau bagaikan noktah kecil dibandingkan dengan Indonesia yang raksasa, Curacao memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia dan seluruh negara Asia Tenggara.

Berdasarkan peringkat FIFA terakhir, negara ini memiliki peringkat 84, sedangkan Indonesia berperingkat 155.

Memang mencengangkan jika melihat peringkat mereka, tetapi jika menilik komposisi pemain timnas mereka, Anda mungkin akhirnya bisa memaklumi mengapa negara sekecil itu bisa lebih kuat sepak bolanya dibandingkan Indonesia yang berluas 1,9 juta km dan berpenduduk 270 juta jiwa itu.

Baca Juga: Timnas Indonesia Bidik Curacao untuk Perbaiki Peringkat FIFA

Indonesia tak perlu menganggap remeh negara ini karena ternyata dalam kurun 2 tahun ini saja Curacao pernah dijadikan mitra tanding oleh tim sepak bola yang jauh lebih besar posturnya.

Oktober tahun lalu, Bahrain dan Selandia Baru dijajal negara ini dalam laga persahabatan, sedangkan Mei tahun ini giliran Ajax Amsterdam yang mereka hadapi.

Curacao juga sudah terbiasa tampil dalam zona kompetisi yang menjadi langganan tampil dalam Piala Dunia, tidak seperti Asia Tenggara yang sampai kini belum bisa mengirimkan wakilnya ke putaran final Piala Dunia.

Baca Juga: Indonesia vs Curacao: Remko Bicentini Janjikan Permainan Terbaik

Curacao yang berada di kawasan Karibia itu masuk zona CONCACAF (Amerika utara, tengah dan Karibia) yang sejumlah anggotanya sudah lama malang melintang dalam Piala Dunia, khususnya Meksiko dan Amerika Serikat yang hampir tak pernah absen dari putaran final Piala Dunia dan kerap lolos ke fase gugur.

Bukan hanya berada dalam zona kompetisi yang lebih kompetitif, komposisi tim mereka juga menarik karena dihuni para pemain yang merasakan kompetisi Eropa, MLS di Amerika Serikat, dan lainnya termasuk Liga-A  Australia.

Para pemain mereka, termasuk yang dibawa ke Indonesia untuk laga persahabatan di Bandung dan Bogor itu, berasal dari klub-klub mendunia yang mungkin dikenal oleh penggemar sepak bola Indonesia.

 

Pemain Eropa

Mereka membawa pemain-pemain yang tengah berlaga untuk klub-klub seperti Cardiff City dan Birmingham City yang kini bermain di divisi Championship tapi pernah juga malang melintang di Liga Premier Inggris.

Seterusnya pemain-pemain mereka bermain untuk Boavista di liga utama Portugal, Willem II di Belanda dan banyak lagi klub liga sepak bola Belanda termasuk klub lapis dua PSV Eindhoven dan Utrecht, selain CFR Cluj di Rumania yang lumayan sering dalam kompetisi Eropa termasuk Liga Champions.

Dua andalan mereka dalam mencetak gol pun merupakan pemain-pemain jebolan klub-klub itu, tepatnya Leandro Bacuna yang bermain untuk Cardiff City dan Rangelo Janga yang memperkuat klub divisi utama Rumania, CFR Cluj.

Baca Juga: Indonesia vs Curacao: Ajang Tingkatkan Performa Skuat Garuda

Bacuna dan Janga masing-masing sudah mencetak 14 dan 13 gol selama memperkuat Timnas Curacao.

Jadi, secara teoritis Curacao bukan tim sembarangan. Sebaliknya “rasa Eropa” bisa membuat mereka menjadi tim yang menantang pemain-pemain Indonesia mengerahkan kemampuan terbaiknya persis saat bertanding dalam laga kompetitif.

Namun karena memang tak begitu luas dikenal dunia, kecuali peringkatnya yang lebih tinggi itu, wajar jika Indonesia masih awam dengan Curacao.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Strategi Hadapi Curacao

“Jujur enggak ada yang tahu tentang Curacao, jadi sampai sebelum pertandingan, mungkin besok akan dianalisis dulu tentang tim Curacao seperti apa,” kata pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong seusai sesi latihan di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin.

Bahkan seorang Shin Tae-yong pun belum tahu kekuatan Curacao. Akan tetapi pernyataan dia sama sekali tidak mengisyaratkan pesan yang menyepelekan lawan. Sebaliknya Shin tertantang untuk menghadapi lawan yang masih sangat asing kekuatannya itu.

Untuk menghadapi Curacao ini, Shin sudah memanggil 23 pemain yang empat di antaranya debutan, yakni Muhammad Ramadhan dan Yakob Sayuri dari PSM, Muhammad Ferarri dari Persija, Dendy Sulistyawan dari Bhayangkara FC, dan Muhammad Rafli dari Arema FC.

Baca Juga: Lawan Indonesia, Timnas Curacao Panggil Pemain yang Merumput di Liga Inggris

Sisanya adalah pemain-pemain yang sudah sering bolak balik memperkuat timnas, termasuk Nadeo Argawinata, Ricky Kambuaya, Marc Klok, Asnawi, Pratama Arhan, dan Egy Vikri.



Walaupun tidak eksplisit mengungkapkan target, kemenangan adalah hasil utama yang diinginkan Shin dari Curacao.

Pesan lebih jelas disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang menginginkan kemenangan dari laga melawan Curacao ini karena hasil maksimal ada hubungannya dengan perbaikan peringkat FIFA mengingat ini adalah laga persahabatan FIFA.

Baca Juga: 3 Amunisi dari Eropa Mulai Gabung Latihan Timnas Indonesia

“Mudah-mudahan mereka (Timnas Indonesia) melakukan yang terbaik untuk menaikkan ranking FIFA, yang tadinya 179 sekarang sudah 155. Kalau menang nantinya FIFA yang hitung, nantinya akan naik lagi,” kata Iriawan.

Dia beranggapan timnas perlu mencari lawan berperingkat jauh di atasnya. “Untuk memberikan pengalaman tambahan kepada kita,” kata Iriawan.

Pertandingan untuk mencari pengalaman tambahan itu juga bisa menjadi tontonan yang menarik untuk penggemar sepak bola Indonesia karena walau tim liliput, Curacao adalah tim rasa Eropa mengingat kebanyakan anggota skuad mereka malang melintang dalam kompetisi sepak bola Eropa.

 







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya