SOLOPOS.COM - Gapura SMKN 1 Tanon Sragen terlihat dari depan. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — SMKN 1 Tanon di Jl Gawan-Plupuh, Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) hanya mampu menjaring 46 murid baru di tahun ajaran 2020-2021. Sekolah yang baru dibuka tahun ini itu dibangun dengan dana Rp6 miliar dari APBD Jateng dan APBN pada 2019.

Dana senilai Rp6 miliar dari APBD Jateng dan APBN 2019 digunakan untuk membangun enam ruang kelas baru, ruang perpustakaan, ruang guru, jamban, pagar keliling, saluran air, akses jalan dan lain-lain. SMKN 1 Tanon berdiri di lahan seluas 1,7 hektare di tepi Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Gawan, Kecamatan Tanon.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peletakan batu pertama pembangunan SMKN 1 Tanon kala itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sri Puryono pada tahun lalu. Pada saat itu, Sri Puryono mengakui wilayah Soloraya, termasuk Sragen merupakan gudangnya seniman dan budayawan.

Sumbangan Duka Pemakaman Anak Dipakai Pesta Bugil, Ibu Muda Ditahan

Dia mencontohkan di Sragen terdapat seniman kenamaan seperti dalang Ki Gondo Darman, Sinden Suharni, Sunyahni dan lain-lain.

Kepala Desa Gawan, Sutrisno mengatakan tujuan Sekda Jateng Sri Puryono mewujudkan SMKN 1 Tanon sebagai sekolah berbasis seni dan budaya sebenarnya mulia. Sayang, SMKN 1 Tanon tak mampu memenuhi kuota daya tampung murid.

"Namun, di kalangan pelajar, ternyata kompetensi keahlian di SMKN 1 Tanon itu belum punya nilai jual. Barangkali ke depan perlu dipikirkan lagi kompetensi keahlian favorit supaya banyak siswa mendaftar di SMKN 1 Tanon," terang Sutrisno.

Jurusan Dilebur

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, SMKN 1 Tanon memiliki tiga kompetensi keahlian atau jurusan, yakni Seni Karawitan, Penataan Karawitan, dan Produksi Film dan Penyiaran Televisi. Masing-masing kompetensi keahlian itu memiliki daya tampung 36 siswa.

Hari Ini Dalam Sejarah: 8 September 1831, Pertempuran Warsawa Berakhir

Namun, angkatan pertama dari SMK itu hanya terisi 46 siswa baru. Karena cukup minim diminati siswa baru, akhirnya kompetensi keahlian Penataan Karawitan melebur jadi satu dengan Seni Karawitan.

Dengan begitu, hanya ada dua kompetensi keahlian yang terisi murid baru di SMKN 1 Tanon. "Seni Karawitan ada 22 siswa dan Produksi Film [dan Penyiaran Televisi] ada 24 siswa," jelas Penanggung Jawab (PJ) Kepala SMKN 1 Tanon, Sugiyarso, kepada Solopos.com, Selasa (8/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya