SOLOPOS.COM - Ballon d'Or (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Penghargaan Ballon d’Or mendapat banyak kritikan karena mementingkan sisi marketing.

Solopos.com, MUNICH — Penghargaan pemain terbaik dunia, Ballon d’Or, menuai kritik tajam dari para peraih nominasinya. Trofi yang diinisiasi media Prancis, France Football, sejak 1956 itu dinilai lebih mementingkan sisi marketing ketimbang kualitas pemain dalam menobatkan pemenang. Kegelisahan itu disampaikan gelandang Bayern Munich, Arturo Vidal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu-satunya pemain asal Chile yang masuk nominasi penghargaan tahun 2016 ini menilai para pemilih Ballon d’Or cenderung mengutamakan pemain depan ketimbang pemain dari posisi lain. Hal itu karena jajaran striker dianggap lebih menjual dan dikenal luas oleh media. Peraih trofi Ballon d’Or dipilih oleh para jurnalis internasional, pelatih, dan kapten tim dengan sistem voting.

“Ballon d’Or selalu diberikan kepada penyerang. Pemain yang lebih menjual akan menang di penghargaan ini,” ujarnya seperti dilansir AS, Jumat (28/10/2016).

Anggapan Vidal agaknya tak berlebihan. Lima tahun terakhir, pemenang trofi yang sempat dimerger dengan FIFA ini diraih para striker yakni Lionel Messi (2010, 2011, 2012, 2015) dan Cristiano Ronaldo (2013, 2014). Pemain dari posisi lain paling mentok berada di posisi runner up yakni Andres Iniesta pada 2010.

“Jika penilaiannya murni berdasarkan prestasi, hasilnya mungkin akan jauh berbeda,” sambung Vidal.

Mantan gelandang Juventus itu cukup senang dapat masuk ke nominasi Ballon d’Or 2016. Namun dia sadar akan sangat sulit baginya memenangi trofi lantaran dia gagal memenangi Liga Champions bersama Munich. Sementara striker Barcelona, Luis Suarez, menganggap memenangkan Ballon d’Or lebih sulit ketimbang meraih trofi Sepatu Emas.

Senada dengan Vidal, dia merasa pemenang penghargaan pemain terbaik dunia seringkali ditentukan oleh nilai pemasaran sang pemain serta kepopulerannya di mata media. “Sepatu Emas adalah tentang mencetak gol dan tidak ada opsi lain untuk meraihnya. Beda halnya dengan Ballon d’Or,” tutur Suarez seperti dilansir Marca.

Pemain Uruguay ini mengaku tak bisa berbuat banyak karena merasa tidak punya nilai plus dari sisi pemasaran. “Namun saya akan senang jika bisa naik ke podium Ballon d’Or suatu saat nanti.”

Sementara itu pelatih Real Betis, Gustavo Poyet, menganggap Gareth Bale akan menjadi pesaing serius Messi dan Ronaldo dalam perebutan trofi tahun ini. Selain moncer bersama Madrid, Bale dianggap sukses mengangkat Wales hingga mencapai Semifinal Euro 2016.

“Selama bertahun-tahun kita memiliki dua kandidat saja, Messi dan Ronaldo. Sekarang ada pendatang baru, Neymar, Suarez, bisa juga Bale. Jika dia [Bale] bisa terus menjaga performanya, maka kita akan berbicara tentang pemain yang selevel dengan yang terbaik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya