Solopos.com, SOLO – Setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Perayaan ini disambut antusias banyak orang, namun selalu memicu perdebatan di Indonesia. Masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua kubu, setuju dan tidak.
Perayaan Valentine kali ini diwarnai dengan beragam komentar menggelitik di media sosial. Sejumlah warganet berkicau dengan mencuitkan tagar #ValentieBukanBudayaKita yang menjadi salah satu trending topik di Twitter Indonesia, Kamis (14/2/2019).
Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak
“Chunky Bar atau Silver Queen bukan budaya kita. Budaya kita itu Khong Guan isi kerupuk rengginang #ValentieBukanBudayaKita,” cuit @AndyMahardikaD1.
“#ValentieBukanBudayaKita. Budaya kita itu diundangan mulai acara jam 08.00, tapi mc naik panggung jam 10.00,” imbuh @izza_firdausi.
“Ngasih coklat ke pasangan bukan budaya kita. Budaya kita itu ngasih makan kepada anak-anak yang tidak mampu #ValentieBukanBudayaKita,” timbuh @mnafiulhuda.
“Valentine bukan budaya kita kok. Budaya kita adalah pernikahan dini, eksploitasi anak, dan korupsi #ValentieBukanBudayaKita,” lanjut @Ibnusinaristo_.
Hari Valentine merupakan hari meninggalnya seorang uskup dan martir Katolik, Santo Valentine. Hari kematiannya pada 14 Februari 269 yang kemudian dikaitkan dengan tradisi cinta kasih. Sejak saat itulah warga dunia merayakan Valentine’s day alias Hari Valentine dengan menunjukkan cinta kepada kekasih hati.