SOLOPOS.COM - Ikan nila dibudidayakan di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)
SOLOPOS.COM - Deretan karamba milik petani ikan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) terlihat dari Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Wonogiri. Para petani ikan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) harap-harap cemas dengan fenomena <em>upwelling</em> menyusul cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini. (Solopos/Rudi Hartono)
SOLOPOS.COM - Sejumlah kolam dengan jala terapung milik petani ikan di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)
SOLOPOS.COM - Warga mengecek ikan yang dibudidayakan di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)
SOLOPOS.COM - Deretan karamba milik warga di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. (Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Solopos.com, WONOGIRI — Para petani ikan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) harap-harap cemas dengan fenomena upwelling menyusul cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini. Mereka kemudian mengurangi pembibitan ikan untuk meminimalkan dampak upwelling. Fenomena upwelling mengakibatkan zat yang berada di dasar air naik dan membuat ikan sulit bernapas karena konsentrasi oksigen berkurang.
Sebelumnya fenomena upwelling juga terjadi beberapa bulan yang lalu tepatnya pada Minggu (20/6/2021). Ribuan ikan di karamba Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri kawasan Cakaran, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri mendadak mati. Sejumlah petani ikan mengalami kerugian mencapai 1,5 ton dengan total kerugian mencapai Rp40 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.