SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani tembakau. (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Solopos.com, KLATEN -- Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng mengaku prihatin melihat banyaknya petani tembakau yang dilanda kegalauan di tengah cuaca tak menentu.

Wakil Ketua APTI Jateng, Kadarwati, kepada Solopos.com di Klaten, Kamis (24/6/2021), mengaku sudah memperoleh keluhan dari puluhan petani tembakau di berbagai wilayah di Jateng, seperti di Klaten, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Demak, dan lainnya.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

"Banyak petani tembakau yang mengeluhkan hal sama kepada saya, yaitu kondisi cuaca yang tak menentu ini berakibat pada tanaman tembakau tak optimal. Biaya produksi tanaman tembakau seluas satu patok itu mencapai Rp10 juta. Untuk saat ini, petani tembakau yang sudah tanam mengeluarkan Rp3 juta-Rp4 juta. Jika kondisinya masih dilanda hujan deras, otomatis gagal panen di depan mata. Kami turut prihatin melihat hal ini," kata Kadarwati.

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Tingkat Kemiskinan Klaten Naik 12,89%

Kadarwati mengatakan kondisi cuaca yang tak menentu diperparah dengan munculnya pandemi Covid-19. Hal itu mengakibatkan seluruh ruang gerak masyarakat harus dibatasi guna mengurangi kerumunan.

"Petani tembakau itu juga tidak ikut asuransi pertanian. Soalnya, asuransi pertanian yang ada saat ini untuk nontembakau. Jadi yang dilakukan para petani ini hanya menunggu kondisi alam agar normal kembali. Biasanya, memasuki Juni itu sudah tak ada hujan. Tapi kenyataan sekarang, masih ada hujan deras," katanya.

Tak Tumbuh Optimal

Salah seorang petani asal Trucuk, Klaten, Juwandi, 53, mengaku dilanda kegalauan dalam beberapa waktu terakhir. Penyebabnya, cuaca yang tak menentu mengakibatkan tanaman tembakau tak tumbuh secara optimal. Tanaman tembakau yang ditanam Juwandi berjenis dark fire cured (DFC).

"Pranata mangsa di sini memang sudah berubah. Sepengetahuan saya sejak tahun 2005 sudah mulai berubah. Alam sudah sulit ditebak," katanya.

Baca juga: Rekor Tertinggi! Tambahan Kasus Covid-19 Klaten Tembus 516 Orang Sehari

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan Kabupaten Bersinar merupakan salah satu sentra tanaman tembakau di Jateng.

Sejauh ini, dia menjelaskan asuransi untuk petani tembakau memang belum ada. "Sentra tanaman tembakau di Klaten itu berada di Manisrenggo dan Trucuk," katanya.

Baca juga: Fix! Seluruh Wisata di Klaten Tutup, Belum Pasti Kapan Buka Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya