SOLOPOS.COM - Kunjungan wisatawan di pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kulonprogo, pada Minggu (30/1/2022). (Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO-Menurunnya kunjungan wisatawan di objek wisata Pantai Glagah, Kulonprogo, DIY, disinyalir imbas dari cuaca ekstrem yang terjadi di sekitar pantai selatan. Berdasarkan catatan dari pengelola objek wisata, kunjungan wisatawan di pantai Glagah hanya tembus di angka 4.749 sejak Senin (24/1/2022) sampai dengan Sabtu (29/1/2022).

Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Glagah, Agus Subiyanto, mengatakan dalam kurun waktu sepekan terakhir ini kunjungan ke salah satu ikon wisata di bumi binangun memang mengalami penurunan yang signifikan. Penyebabnya diduga lantaran cuaca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dalam waktu sepakan ini memang berkurang. Penyebabnya dimungkinkan cuaca yang sering hujan. Bila hujan turun dimulai dari malam sampai pagi hari pengunjung pun mulai ramai datang sekitar pukul 09.00 sampai pukul 10.00 WIB. Itu pun ada jeda (tidak ada pengunjung datang). Wisata muncul lagi pada pukul 13.00 WIB. Setelah itu ya landai-landai saja,” kata Agus saat dimintai konfirmasi pada Minggu (30/1/2022).

Baca Juga: 9 Warga Kulonprogo Diserang Tawon Gung, Ada yang Opname

Sementara kunjungan wisatawan di Pantai Glagah Kulonprogo pada Minggu (30/1/2022) diprediksikan hanya mencapai angka empat ribuan pengunjung. “Sampai saat ini [Minggu/1/2022] baru ada 1.500 pengunjung. Perkiraan jumlah pengunjung sampai sore antara tiga sampai dengan empat ribuan wisatawan. Memang terjadi anomali ya. Biasanya dalam sepekan kunjungan di Glagah bisa mencapai angka di atas tujuh ribuan. Bahkan, puluhan ribu orang,” sambung Agus.

Sepinya pengunjung ke Glagah bukan menjadi alasan Agus dan jawatannya untuk mengendorkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Upaya pemeriksaan atau skrining kepada setiap pengunjung dilakukan secara ketat.

Terlebih, kasus positif Covid-19 probable Omicron di wilayah DIY sudah ditemukan. Hal tersebut menjadi kewaspadaan tersendiri bagi pengelola objek wisata Glagah. Agus menambahkan, antisipasi penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama.

“Baik pengelola wisata maupun dari wisatawan harus melakukan hal yang sama. Sampai saat ini, kami belum ada pengarahan dan instruksi dari satgas Covid-19 Kulonprogo tentang apa yang harus kami lakukan [antisipasi penyebaran Omicron]. Kalau vaksin, semua pengunjung rata-rata sudah vaksin. Aplikasi peduli lindungi berjalan meskipun support jaringan Internet kurang bagus, jadi kartu vaksin yang kami cek,” ungkap Agus.

Baca Juga: Bangkit dari Pandemi, Pemkab Kulonprogo Genjot Sektor Ekonomi Kreatif

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron harus dilakukan oleh pengelola wisata maupun wisatawan yang datang berkunjung. “Jika hal tersebut dilakukan secara ketat dan berjenjang, penyebaran Covid-19 yang sudah kita lakukan sejak dua tahun ini akan berdampak signifikan terhadap upaya antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron,” terang Singgih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya