SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN: Guru dan siswa sekolah darurat SD Negeri Srunen yang berada di lingkungan shelter Banjarsari, Glagaharjo Cangkringan mulai tidak nyaman. Cuaca panas musim kemarau membuat kondisi kelas tidak kondusif dan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa.

Salah satu guru SDN Srunen, Hasam Suwidi mengatakan, tinggal di sekolah darurat, cukup panas. Dengan atap seng dan dinding gedek, sangat terasa panasnya ketika siang hari.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Ya seperti ini, atapnya seng kelasnya jadi panas kalau siang sehingga KBM terpengaruh,” katanya di sela-sela pemberian bantuan alat sekolah oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rabu (23/6).

Selain itu, pengamatan Harian Jogja kondisi dinding gedek antar kelas mulai rusak. Bahkan ada yang sudah berlubang yang biasanya dijadikan anak-anak sekolah saling intip dengan kelas lain.

Sekolah dengan jumlah siswa 114 anak itu nyaris tidak memiliki halaman. Pasalnya, tepat di depan kelas ada terasering dari bangunan shelter Banjarsari sehingga cukup sempit. “Kurang nyaman lokasi terlalu sempit,” jelas Hasam. 

Shelter Banjarsari juga banyak yang kosong karena sudah banyak warganya yang kembali ke rumah masing-masing. “Banyak yang kosong karena warga Srunen dan Kalitengah sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing,” imbuhnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya