SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sebanyak dua titik talut ambrol berlokasi di daerah Srandakan serta tiga titik di daerah

Harianjogja.com, BANTUL– Talut penahan air irigasi di lima lokasi ambrol akibat hujan deras yang terjadi Sabtu (18/6/2016) hingga Minggu (19/6/2016) lalu. Kerusakan talut mengancam fondasi jalan di sekitarnya. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul mencatat kerusakan talur saluran irigasi yang tersebar di lima titik di Bantul.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Sebanyak dua titik talut ambrol berlokasi di daerah Srandakan serta tiga titik di daerah Wijirejo, Pandak. “Paling parah kerusakan talut ada di daerah Ewon, Wijirejo, Pandak,” terang Kepala Seksi Jaringan Irigasi Dinas SDA Bantul, Yitno, Senin (20/6/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Kerusakan talut bervariasi, mulai dari panjang 10 meter hingga 20 meter. Menurut Yitno, kerusakan talut di lima titik tersebut belum termasuk amrolnya tebing di pinggir Sungai Winongo tepatnya di Jalan Samas, Bambanglipuro, Bantul. “Di sana tebing pinggir sungai seperti talut, juga ambrol. Tapi untuk Jalan Samas bukan kewenangan SDA Bantul menanganinya,” jelas dia.

Ia mengklaim, kerusakan talut tersebut sejauh ini belum menyebabkan berkurangnya air irigasi akibat merembes ke mana-mana. Namun dikhawatirkan mengancam fondasi jalan di sekitarnya. “Jelas kalau talutnya ambrol, jalan di sebelahnya atau sempadan jalan itu bisa ikut ambrol,” papar dia.

Di Jalan Samas, ambrolnya tebing pinggir sungai menyebabkan sebagian fondasi jalan raya itu rapuh. Warga berinisiatif menutup sebagian jalan dengan memasang rambu-rambu agar tidak dilindas kendaraan.

Menurut Yitno, perbaikan sejumlah talut rusak itu dipastikan tidak dapat dilaksnakan dalam waktu dekat karena terganjal anggaran. “Untuk perbaikan permanen, paling cepat bisanya di APBD [Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah] Perubahan. Atau kalau tidak di anggaran murni 2017. kalau saat ini belum ada,” paparnya lagi.

Terkecuali untuk perbaikan darurat seperti memasang karung berisi pasir di pinggir talut untuk mencegah limpasan air dapat dilakukan segera. Petugas kata dia masih mengamati apakah, kerusakan talut berlanjut pada berkurangnya air akibat melimpas ke mana-mana. Pada Senin, petugas telah mendata lokasi talut ambrol serta data detail kerusakannya. Data tersebut akan dijadikan acuan untuk perbaikan infrastruktur talut ke depannya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan, untuk kerusakan rumah warga akibat tanah longsor dan hujan deras, pemerintah tengah menyiapkan bantuan. Namun ia memastikan bantuan tersebut tidak berwujud uang namun berupa material bangunan dalam jumlah terbatas.

“Kami akan buat ksepakatan dulu dengan warga yang rumahnya rusak. Misalnya berapa nilai kerugiannya. Pemerintah bisa bantu sekitar 10-20% dari total kerugian. Itu pun wujudnya material bangunan bukan uang,” kata Dwi Daryanto. Bantuan itu khusus untuk rumah pribadi. Sedangkan kerusakan bangunan seperti sekolah atau rumah dinas menjadi tanggungjawab instansi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya