SOLOPOS.COM - Beberapa pengguna jalan melintas di Jalan Sentolo-Muntilan kilometer 28, Dusun Klangon, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Kamis (2/3/2017). Jalan tersebut sempat ditutup akibat longsornya tebing setinggi 15 meter dan lebar 20 meter, Rabu (1/3/2017) kemarin. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mempertimbangkan untuk menetapkan status siaga darurat bencana
Harianjogja.com, KULONPROGO-Hujan berintensitas tinggi diperkirakan berlangsung selama setidaknya tiga hari ke depan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mempertimbangkan untuk menetapkan status siaga darurat bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono menyatakan telah menerima informasi dari BMKG DIY terkait peringatan adanya siklon tropis cempaka yang memicu terjadinya cuaca ekstrim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Infonya terus berkembang. Sebelumnya soal cuaca tekanan rendah di selatan Pulau Jawa sehingga berpotensi hujan ringan sampai sedang. Sekarang ditemukan siklon yang menyebabkan hujan sedang sampai lebat untuk tiga hari ke depan,” kata Gusdi, Selasa (28/11/2017).

Gusdi mengungkapkan, BMKG DIY juga memproyeksikan curah hujan di atas normal diikuti angin kencang akan kerap terjadi hingga sekitar pertengahan Februari 2018. Menurutnya, tingkat kerawanan bencana alam jelas perlu mendapatkan perhatian khusus, baik longsor, banjir, maupun pohon tumbang.

Beberapa kejadian bencana alam telah menimpa wilayah Kulonprogo sejak sepekan terakhir. BPBD Kulonprogo kemudian berena meningkatkan status kebencanaan dan normal menjadi siaga darurat.

Hal itu sudah dikomunikasikan sebelumnya dengan BPBD DIY dan ditindaklanjuti koordinasi dengan jajaran stakeholder terkait di lingkungan Pemkab Kulonprogo. “Kami ingin membahas peningkatan status menjadi siaga darurat,” ujar Gusdi.

Gusdi memastikan kesiapan personel, logistik, maupun kelengkapan alat-alat penanggulangan bencana. Di sisi lain, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana. “Masyarakat harus sadar betul kalau mereka hidup di daerah rawan bencana,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya