SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan kemanusiaan PMI. (JIBI/Semarangpos.com/istimewa)

Dari delapan dusun di Desa Bohol, ada dua dusun yang sudah mengalami krisis air, yakni di Dusun Wuru dan Ngasem Kidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Masyarakat di Desa Bohol, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai kekurangan air bersih sehingga sejumlah warga membeli air dengan harga Rp140.000 setiap 5.000 liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Desa Bohol, Suparmin di Gunung Kidul, Selasa, menyebutkan dari delapan dusun di Desa Bohol, ada dua dusun yang sudah mengalami kekurangan air, yakni di Dusun Wuru dan Ngasem Kidul.

“Hal ini karena menurunya curah hujan dalam seminggu terakhir. Sebagian warga di dua dusun sudah membeli air dari pihak swasta. Hal ini karena hujan sudah tidak turun dalam sepekan,” kata Suparmin seperti dikutip Antara, Selasa (23/8/2016).

Menurut dia, biasanya saat memasuki musim kemarau, seluruh desa sudah kekurangan air dan membeli dari tangki swasta. Namun, karena adanya kemarau basah, hujan masih turun dalam beberapa bulan terakhir.

“Biasanya awal kemarau sudah mulai membeli. Namun, saat ini di bak penampungan milik sebagian besar warga masih ada airnya,” katanya.

Suparmin mengatakan bahwa saat ini warga membeli air dari tangki swasta seharga Rp140 ribu per 5.000 liter. Hal itu bisa untuk 3 minggu.

“Semoga ada hujan lagi sehingga kekeringan tidak meluas. Akan tetapi, jika meluas, kami akan meminta bantuan ke pemerintah kabupaten,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugraha mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada permintaan dropping air dari pemerintha desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya