SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Sejumlah sukarelawan mengevakuasi pohon Randu Alas yang tumbang di areal parkir Kebun Binatang Gembira Loka, Rejowinangun, Yogyakarta, Rabu (30/03/2016). Sejumlah pohon berukuran besar tumbang akibat tiupan angin kencang yang terjadi di kawasan itu, sejumlah kios-kios pedagang oleh-oleh di kebun binatang tersebut mengalami rusak, dua orang meninggal dunia dan belasan wisatawan dan warga mengalami luka-luka.

Cuaca ekstrem yang terjadi Rabu (30/3/2016) membawa duka banyak pihak.

Harianjogja.com, JOGJA-Rombongan tamasya asal Sragen menjadi korban pohon tumbang di kebun binatang Gembira Loka. Mereka tak menyangka, rencana untuk bersenang-senang malah berakhir petaka.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Waktu menunjukkan pukul 20.30 WIB. Di ranjang nomor 11 Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Panti Rapih, seorang anak kecil terbaring lemas. Tatapannya kosong memandang ke eternit. Saat itu, bocah bernama Pongky Fajar Nugroho itu sudah mengenakan pakaian pasien warna hijau dengan berselimut kain motif garis yang menutupi kakinya.

Anak berusia enam tahun ini adalah salah satu korban tertimpa pohon randu alas yang roboh di kawasan Gembira Loka (GL) Zoo, Rabu (30/3/2016) sore.

Siswa TK Aisiyah Jambe Sragen ini  terpaksa dirawat di rumah sakit karena mengalami luka pada bagian kepala. Dua guru berpakaian hijau pupus menemani Pongky yang masih menunggu kedatangan ibunya.

Sang ayah, Sumarji, yang menemani Pongky tamasya ke GL Zoo, juga turut menjadi korban dalam kejadian itu. Ia juga terbaring di IGD Panti Rapih, menunggu kamar inap yang akan ia tempati selama perawatan.

Selain Pongky dan Sumarji, ada dua korban lainnya yang harus menjalani rawat inap. Mereka berempat mengalami luka pada bagian kepala dan harus mendapat jahitan.

Staf Humas RSPR Yanuarius Sugeng mengatakan Pongky mengalami benjolan di kepala akibat tertimpa batang kayu randu alas.

“Tadi ada benjolan dan sudah sempat dipindai. Kalau besok kondisi sudah membaik, boleh pulang,” kata dia.

Sugeng mengatakan, pasien sampai di rumah sakit sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka langsung mendapatkan penanganan medis. Sementara, korban luka lainnya ada yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito.

Bencana angin kencang sempat membuat pengunjung GL Zoo panik. Kondektur Bus Harta Sanjaya Roni Prasetyo, bus yang ditumpangi Pongky dan rombongan dari Sragen mengatakan, hujan turun mulai pukul 15.00 WIB. Sempat berhenti tiga menit kemudian kembali deras.

“Hujan yang kedua itu kejadiannya. Pengunjung tiba-tiba berlarian keluar ternyata ada pohon roboh,” kata Roni yang saat itu sedang menghidupkan mesin busnya yang terparkir di luar kompleks parkir GL Zoo.

Rombongan dari Sragen berjumlah 60 orang. Mereka meliputi 27 siswa, 27 walimurid, sisanya guru. Mereka melakukan perjalan wisata ke Jogja dengan tujuan Taman Pintar dan GL Zoo. Roni mengatakan, rombongan berangkat dari Sragen pada pukul 5.00 WIB. Mereka sampai di Taman Pintar pukul 09.00 WIB.

Siang harinya, mereka melanjutkan wisata ke GL Zoo. Hingga pada pukul 15.00 WIB saat rombongan mengakhiri perjalanan wisatanya dan keluar komplek GL Zoo untuk kembali ke bus, kejadian tragis itu menimpa mereka.

Keceriaan yang terpancar dari para siswa, seketika berubah menjadi isak tangis kala seseorang dari rombongan bernama Adit, 6, menjadi korban meninggal dalam kejadian itu.

Direktur GL Zoo Tirtodiprojo mengatakan, kejadian ini murni bencana alam. Setelah kejadian ini, pihaknya akan mengerahkan personel untuk memangkas pepohonan rindang yang ada di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya