SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Sejumlah sukarelawan mengevakuasi pohon Randu Alas yang tumbang di areal parkir Kebun Binatang Gembira Loka, Rejowinangun, Yogyakarta, Rabu (30/03/2016). Sejumlah pohon berukuran besar tumbang akibat tiupan angin kencang yang terjadi di kawasan itu, sejumlah kios-kios pedagang oleh-oleh di kebun binatang tersebut mengalami rusak, dua orang meninggal dunia dan belasan wisatawan dan warga mengalami luka-luka.

Cuaca ekstrem kali ini menimbulkan bencana di Gembira Loka Zoo.

Harianjogja.com, JOGJA – Cuaca ektrem yang ditandai dengan hujan deras dan angin kencang merengut dua nyawa pada Rabu (30/3/2016). Peristiwa ini terjadi di Kebun Binatang Gembira Loka, Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua warga yang meninggal masing-masing Siti Barokah, 50 seorang pedagang oleh-oleh warga Rejowinangun Kotagede dan Adit, 15 salah satu rombongan wisatawan asal Sragen. Siti dan Adit meninggal setelah tertimpa pohon randu alas berdiameter tiga meter yang roboh di area kebun binatang Gembira Loka sekitar pukul 15.00 WIB.

Margorini, 41, salah satu pedagang di Gembiraloka Zoo, mengatakan peristiwa pohon tumbang yang merenggut dua nyawa dan beberapa wisatawan terluka ?terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

“Kondisinya gelap angin berputar-putar? diatas,” katanya di lokasi.

Tidak lama pohon Randu Alas yang berada di jalan pintu keluar tumbang menimpa banyak orang yang sedang berteduh dibawahnya. Pohon itu berdiameter cukup besar. Kira-kira kalau dipeluk butuh 10 orang, karena saking besarnya.

Sejumlah orang disekitar yang selamat histeris, anak kecil menangis. Petugas dari Gembiraloka langsung mengevakuasi satu per satu korban selamat menuju rumah sakit terdekat.

Sementara butuh waktu beberapa menit untuk mengevakuasi dua korban yang tergencat pohon randu. Kedua korban baru bisa dievakuasi setelah datang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja, Kepolisian, TNI, dan Badan Lingkungan hidup untuk memotong dahan pohon.

“Kondisi Adit lukanya dikepala cukup parah,” kata salah satu petugas evakuasi. Sementara Barokah, masih dalam keadaan bernapas saat dibawa menggunakan ambulan ke rumah sakit.

Margorini mengaku saat itu ia bersama suami dari Barokah, Hartono berjualan power bank keliling. Sementara Barokah berjualan di kiosnya. “Tadi suaminya langsung linglung lihat bu Barokah,” ujar Margorini.

Adit, 6, korban meninggal merupakan rombongan ?Taman Kanak-kanak Aisyiyah Jambe, Kecamatan Sambirejo, Sragen Jawa Tengah. Menurut Roni, kernet bus Harta Sanjaya, yang membawa rombongan siswa TK dan wali murid tersebut, datang ke Gembiraloka pukul 09.00 WIB setelah. Rencananya memang pulang dari Gembiraloka pukul 15.00 WIB. “Saya tidak tahu kejadiannya seperti apa, kemungkinan pas jalan pulang karena itu sudah jalur pintu keluar,” katanya.

Selain Adit, beberapa siswa lainnya juga terluka. “Ada 6 orang yang masih belum ditemukan kemungkinan sudah dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Panitia rombongan beserta siswa TK memutuskan menelusuri ?beberapa rumah sakit yang untuk mengevek keberadaan enam siswa lainnya. “Yang jelas jenazah Adit ada di Sardjito. Kami mw nyari satu-satu ke rumah sakit,” ujar Sopir Harta Sanjaya sambil terburu-buru masuk mobil untuk menelusuri para siswa yang belum ketemu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya