SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Sejumlah sukarelawan mengevakuasi pohon Randu Alas yang tumbang di areal parkir Kebun Binatang Gembira Loka, Rejowinangun, Yogyakarta, Rabu (30/03/2016). Sejumlah pohon berukuran besar tumbang akibat tiupan angin kencang yang terjadi di kawasan itu, sejumlah kios-kios pedagang oleh-oleh di kebun binatang tersebut mengalami rusak, dua orang meninggal dunia dan belasan wisatawan dan warga mengalami luka-luka.

Cuaca ekstrem di Jogja masih mengancam

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih akan akan terjadi sampai beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta waspada potensi pohon tumbang dengan kondisi cuaca ekstrem tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penyebab utama kondisi cuaca saat ini karna adanya sistem tekanan rendah yang terbentuk di sekitar Bali dan potensi terbentuknya tekanan udara di sekitar pesisir selatan Jawa hingga NTB masih berpotensi terbentuk hingga beberapa hari ke depan,” Kata Koordinator Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca, BMKG DIY, Joko Budiono melalui pesan singkat selular, Kamis (31/3/2016).

Joko mengatakan kondisi itu juga diperkuat dengan kondisi Suhu Muka Laut (SML) yang cukup hangat juga masih memungkinkan terbentuknya hujan di wilayah  DIY. Hasil pantauan dari faktor-faktor tersebut, kata Joko, curah hujan di DIY masih dalam katagori sedang sampai tinggi, terutama pada siang dan sore hari.

“Wilayah DIY bagian utara dan tengah curah hujan bisa lebih tinggi dibanding bagian selatan,” katanya.

Ia berharap adanya peningkatan kewaspadaan guna mengantisipasi dampak buruk akibat kondisi cuaca/iklim tersebut.

Hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang terjadi pada Rabu (30/3/2016) sore kemarin menyebabkan puluhan pohon tumbang, beberapa atap rumah warga berjatuhan. Bahkan kejadian tersebut merenggut dua nyawa, dan sembilan orang luka-luka setelah tertimpa pohon tumbang di Kebun Binatang Gembiraloka.

Menurut Joko, pada Rabu siang, dari radar cuaca terpantau sebelum hujan, adanya gumpalan awan konveksi atau awan cumulonimbus (CB). Gugusan awan konveksi akan diikuti hujan lebat, petir dan angin kencang. Intensitas hujan bisa sampai diatas 20 milimeter per jam dan kecepatan angin lebih dari 20 knot.?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya