SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir akibat tingginya curah hujan. (Article.wn.com)

Cuaca ektrem terjadi di sejumlah daerah di DIY.

Harianjogja.com, SLEMAN — Koordinator Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiyono menjelaskan cuaca ekstrem di DIY disebabkan suhu muka laut di sisi selatan laut atau selatan Pulau Jawa masih cenderung hangat. Akibatnya terjadi penguapan air laut yang kuat sehingga bereaksi menimbulkan gumpalan awan gelap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Gumpalan awan hasil penguapan itu menyebabkan hujan turun tiba-tiba dengan intensitas tinggi,” katanya, Jumat (11/11/2016).

Diperakirakan, lanjut Joko, potensi hujan masih terus meningkat dalam seminggu ke depan. Hal itu dipengaruhi oleh tingginya pemanasan yang cukup kuat di perairan Selatan Jawa. Menurut dia, kondisi tersebut terjadi hingga akhir November 2016.

“Peningkatan curah hujan disertai petir dan angin kencang masih berpotensi muncul. Kami berharap masyarakat berhati-hati ketika beraktifitas di luar rumah khususnya pada sore,” katanya.

Khusus untuk daerah perkotaan dan dataran tinggi, Joko berharap, pemerintah dan warga agar mengantisipasi hujan lebat dengan durasi singkat. Pasalnya, tipe hujan seperti itu dapat mengakibatkan genangan bahkan banjir bandang.

“Awal 2017 DIY memasuki puncak musim hujan. Dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, jalan licin, dan lainnya,” ujarnya. (Abdul Hamid Razak)

Longsor di sayap jembatan denggung semakin melebar dan belum dilakukan perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya