SOLOPOS.COM - Ilustrasi Cuaca ekstrem.(JIBI/Solopos/Dok.)

Upaya itu dilakukan untuk mengurangi risiko saat terjadi musibah seperti tanah longsor dan angin kencang.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul meminta masyarakat untuk waspada terhadap cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi risiko saat terjadi musibah seperti tanah longsor dan angin kencang.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Data dari badan penanggulangan bencana ini, dalam beberapa hari terakhir terdapat beberapa musibah seperti rumah roboh karena angin kencang yang menimpa rumah milik Yanto Suwito, warg Desa Sumberejo, Semin pada Sabtu (24/9). Hujan deras yang turun merata di sepanjang wilayah juga mengakibatkan sebuah pohon tumbang dan menimpa kamar mandi milik Kusmawati di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY diketahui jika potensi cuaca buruk masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karenanya, warga diminta untuk berhati-hati dan waspada akan adanya potensi musibah dari cuaca buruk saat musim peralihan ini.

Dia menjelaskan, potensi musibah terbagi dari beberapa jenis. Untuk musibah angin kencang potensi itu tersebar hampir merata di seluruh wilayah di Gunungkidul. Sedang untuk tanah longsor, ancaman ini mencakup enam kecamatan mulai dari Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin dan Ponjong. “Untuk itu kami meminta tetap waspada karena potensi musibah bisa datang kapan saja,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (25/9/2016).

Menurut dia, untuk mengurangi risiko terjadinya tanah longsor, BPBD Gunungkidul yang bekerjasama dengan BPBD DIY telah memasang sistem perigatan dini longsor di 63 titik yang tersebar di zona rawan di enam kecamatan. Harapannya denga alat itu, mampu memberikan peringatan awal akan adanya musibah tersebut. “Rencananya kita akan menambah sirine EWS sebanyak 20 buah yang akan dipasang di daerah rawan yang ada di Nglipar dan Gedangsari,” katanya.

Sementara itu, untuk mengurangi risiko dari angin kencang, ia meminta kepada masyarakat untuk memangkas pepohonan yang rimbun di sekitar rumah. “Ada baiknya dipotong karena itu demi keselamatan,” imbuhnya.

Terpisah, Koordinator Tagana Gunungkidul Sumardi mengatakan, pihaknya akan siaga 24 jam untuk membantu warga yang tertimpa musibah. Dia mencotohkan kejadian rumah ambruk di Sumberejo, langsung menerjunkan personel untuk memberikan pertolongan. “Memang dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Namun rumah milik Yanto Suwito rata dengan tanah, korban beserta istrinya juga sempat tertimpa bangunan. Namun keduanya hanya mengalami luka lecet-lecet saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya