SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL- Banjir dan tanah longsor terjadi di Bantul dalam dua hari terakhir. Tak ada korban jiwa dari belasan peristiwa bencana alam tersebut, namun Pemkab Bantul kini menetapkan status tanggap darurat.

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto menyatakan, Pemkab menaikkan status kebencanaan dari siaga darurat menjadi tanggap darurat sejak Jumat (20/12/2013).

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

“Konsekuensi dari status ini, pemerintah segera bertindak untuk melakukan rehabilitasi,” terang Dwi.

Belasan kejadian longsor dan banjir tersebut menurutnya paling banyak dan sporadis terjadi sepanjang tahun ini.

Kabupaten Bantul, lanjut Dwi, paling rawan terjadi bencana saat hujan karena merupakan daerah hilir yang menampung aliran air dari utara.

Pemerintah, kata dia, sudah menyatakan status siaga darurat sejak 16 Desember lalu hingga berlanjut menjadi tanggap darurat. Sejumlah instansi terkait dilibatkan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana.

Ia mencontohkan, bagian Sumber Daya Air diminta untuk membuka seluruh pintu air agar air mengalir dan tak terjadi luapan. “Demikian juga dengan Dinas Pekerjaan Umum, kalau ada kerusakan seperti jalan, teknisnya mereka yang memperbaiki,” katanya, Jumat (20/12/2013).

Dwi juga memerintahkan warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk segera mengamankan diri atau mengungsi ke tempat aman. Mengingat hujan deras diprediksi masih akan terjadi sepanjang Desember dan Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya