SOLOPOS.COM - Aktivitas nelayan dan wisatawan di Pantai Prigi Trenggalek. (JIBI/Solopos/Antara)

Hasil tangkapan ikan di Pantai Prigi Trengalek meroket.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Cuaca cerah membuat nelayan yang beroperasi di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menikmati panen ikan cakalang serta beberapa jenis ikan lain dua pekan terakhir.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Cuaca cerah membuat tangkapan ikan nelayan sini lumayan banyak. Alhamdulillah,” kata Asmuni, nelayan pantai Prigi, Trenggalek, Sabtu (4/11/2017). Dia berharap cuaca terus bersahabat sehingga ikan tidak bersembunyi di perairan dalam.

Selain berpengaruh terhadap keberadaan ikan di permukaan, cuaca juga memengaruhi tinggi gelombang air laut. “Kalau gelombangnya tidak tinggi, normal, tentunya akan mempermudah nelayan untuk melakukan aktivitas melaut,” ujar dia.

Menurut dia, pada awal bulan November ini, hasil tangkapan para nelayan rata-rata adalah ikan cakalang serta layang.

Asmuni dan nelayan lainnya, Prayit, mengatakan ikan jenis cakalang dan layang-layang banyak didapat dari kawasan rumpon yang berada sekitar 30 hingga 50 mil dari bibir pantai.

“Lumayanlah, sekarang sudah mulai ada ikan, karena dua tahun lebih musim paceklik karena cuaca buruk. Untuk saat ini dalam sekali melaut biasanya dapat ikan antara dua hingga empat ton,” kata dia.

Nelayan lain di Pantai Prigi, Arif, menambahkan dengan hasil tangkapan yang mulai stabil membuat para nelayan semangat untuk melakukan aktivitas melaut untuk memulihkan perekomonian yang nyaris terpuruk selama musim paceklik ikan.

“Saat ini cakalang yang ramai, habis ini biasanya jenis ikan layur, kemudian untuk ikan tuna biasanya pada bulan Maret. Kalau untuk ikan tongkol dan sejenisnya di pertengahan tahun,” ujarnya.

Selain kondisi tangkapan yang mulai normal, harga komoditas ikan laut di Pelabupan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi juga relatif stabil. Harga satu kilogram ikan rata-rata dijual antara Rp15.000 hingga Rp25.000.

“Tergantung dari jenis ikan dan kualitasnya, untuk jenis ikan-ikan besar seperti cakalang ini biasanya langsung dikirim ke luar kota. Ini nanti mau saya bawa ke Surabaya,” imbuh dia.

Sebelumnya, para nelayan di kawasan selatan Trenggalek ini nyaris menganggur selama lebih dari dua tahun, karena cuaca buruk. Hasil tangkapan minim membuat nelayan terpaksa beralih pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan lain.

Dinas Perikanan Trenggalek mencatat produksi ikan selama beberapa tahun terakhir menurun cukup tajam. Pada tahun 2014 produksi ikan nelayan masih mencapai 25.000 ton, tahun 2015 turun menjadi 8.000 ton, sedangkan tahun 2016 anjlok menjadi 4.600 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya