SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

SLEMAN – Akibat hujan deras mengguyur Kamis (13/6) sore sedikitnya 30 rumah terendam banjir di Dusun Papringan, Caturtunggal Depok Sleman. Warga pun harus berjibaku menyelamatkan barang berharga dari genangan air yang masuk ke dalam rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Harian Jogja, Kamis (13/6) sore air menggenangi di sebagian besar gang Rt 10, Rt 14 dan Rt 15 Dusun Papringan, Caturtunggal Depok Sleman. Meski warga sudah menutupi air di setiap regol pintu masuk halaman rumah namun air tetap saja masuk. Genangan air mencapai setinggi lutut orang dewasa saat hujan sudah reda dan mencapai paha ketika hujan masih deras mengguyur.

“Ini sudah agak surut tadi saat di depan malah hampir sampai setinggi paha. Begitu masuk langsung dikemasi semua yang di lantai” ujar Nindya, salah mahasiswa yang kamar kosnya di Rt 15 juga kebanjiran.

Salahsatu pemilik Kos di Rt 05, Mamik mengatakan seluruh rumah dan tujuh kamar kos miliknya terendam banjir. Beruntung sejumlah barang seperti peralatan elektronik bisa diselamatkan ke tempat lebih tinggi. Untuk mempercepat surutnya air, ia membuka sedikit celah di bawah pintu belakang rumahnya yang juga termasuk dataran rendah.

“Ini sudah dua kali, karena agak rendah jadi airnya cepat masuk. Kami hanya siap-siap memindah barang,” kata dia.

Selain di rumah Mamik, warga lainnya Widodo juga turut terendam air di dalam rumahnya. “Kalau ini air dari gang samping rumah kebetulan masuk ke depan kamar kos anak-anak,” ucapnya.

Sementara Ketua Rt 15 Rw 05, Papringan, Rajiman Jafar menjelaskan banjir memang kerap terjadi di kampungnya. Meski demikian Kamis (13/6) kemarin termasuk parah karena sampai banyak rumah kemasukan air dalam skala yang tidak biasa. Hal itu disebabkan karena kampungnya belum memiliki saluran drainase. Akibatnya air hanya bisa berjalan melewati setiap gang dan kemudian masuk ke dalam rumah.

“Yang di Grinjing [bawah] malah lebih parah juga,” ujarnya.

Proyek pembuatan drainase dengan swadaya masyarakat memang tengah diusahakan. Meski demikian masih terkendala dana. Karena itu pihaknya berharap kepada pemerintah maupun pihak terkait bisa memberikan solusi atas masalah yang dirasakan warga.

“Terkendala dana, sebenarnya sudah mulai dibangun [gorong-gorong] tetapi belum selesai karena terkendala dana. Kebetulan ini di dataran agak rendah menuju sungai jadi air berkumpul di sini sementara tidak ada gorong-gorong,” pungkasnya.
Sent from my BlackBerry®

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya