SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cuaca di Luat Selatan Kabupaten Gunungkidul dalam satu pekan terkahir sedang tidak bersahabat

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Cuaca di Luat Selatan Kabupaten Gunungkidul dalam satu pekan terkahir sedang tidak bersahabat. Hal itu membuat hasil tangkapan ikan nelayan menurun derastis. Untuk menghindari kerugian mereka memilih untuk tidak melaut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Minggu (16/7/2017) sejumlah kapal jukung milik nelayan di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan terparkir rapi di bibir pantai. Kapal-kapal tersebut tidak dapat beroperasi sejak beberapa hari terakhir lantaran adanya cuaca buruk.

Salah seorang nelayan di Pantai Baron, Purwasito mengaku dia sudah berhenti melaut sejak Kamis (13/7/2017) kemarin. Hal itu lantaran adanya angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Laut Selatan. “Cuaca buruk memang biasanya terjadi saat Juli atau Agustus,” katanya.

Dia bersama dengan sejumlah nelayan lain memilih untuk tidak melaut untuk menghindari resiko kecelakaan. Selain itu saat cuaca buruk, meskipun melaut tangkapan ikan tidak dapat maksimal. Kebanyakan nelayan malah akan rugi karena hasil tangkapan tidak dapat menutupi biaya operasional.

Pada saat cuaca sedang baik, rata-rata setiap nelayan dengan kapal jukung tiap kali melaut dapat memperoleh satu hingga dua kwintal ikan. Namun saat cuaca sedang buruk untuk memperoleh 50 kilogram ikan saja belum tentu bisa.

“Kami sepakat tidak melaut dari pada rugi. Karena nanti kalau melaut juga hasilnya enggak cukup buat beli solar. Ditambah lagi resikonya di laut kena ombak besar,’ kata Purwasito.

Sementara itu, Koordinator Search and Rescure (SAR) Satlinmas Wilayah II, Marjoko mengatakan sejak sepekan terakhir memang angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan Laut Selatan. Tinggi gelombang beberapa hari terakhir berkisar 10 hingga 15 feet.

“Sabtu [15/7/2017] kemarin puncaknya itu 15 feet. Hari ini [Minggu] sudah landai, gelombang sudah turun tapi kemungkinan nanti naik lagi,” ujarnya.

Akibat gelombang tinggi itu kata dia memang sudah tidak ada lagi nelayan yang melaut. Namun demikian untuk kunjungan wisata masih tetap tinggi. Sehingga pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap wisatawan yang nekat mandi di laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya