SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang (JIBI/Solopos/Dok.)

Cuaca buruk menurut BMKG Cilacap menyebutkan Badai Corentin di Samudra Hindia bakal berpengaruh pada cuaca di Jateng.

Semarangpos.com, CILACAP-Badai Corentin yang muncul di Samudra Hindia barat Australia memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Teguh Wardoyo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Badai yang muncul sejak pekan lalu tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah Jateng selatan. Berdasarkan laporan yang kami terima, angin kencang yang dipicu oleh badai itu memorakporandakan sejumlah wilayah di Cilacap dan Banyumas,” katanya di Cilacap, Senin (25/1/2016).

Menurut dia, karakteristik angin kencang yang dipicu oleh badai berbeda dengan angin puting beliung atau langkisau.

Ia mengatakan bahwa angin kencang yang dipicu oleh badai cenderung merata di sejumlah daerah sedangkan angin puting beliung bersifat lokal karena hanya
Dia memrakirakan pengaruh badai Corentin terhadap kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan mulai melemah karena badai tersebut telah bergerak ke arah selatan dengan kecepatan maksimum 40 knots menjauhi wilayah perairan selatan Indonesia.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa saat ini, di Samudra Hindia barat daya Sumatra muncul daerah pusat tekanan rendah.

“Mungkin cuaca mendung seperti yang terjadi saat ini juga akibat pengaruh ‘low pressure’ [tekanan rendah] itu. Kami akan terus pantau perkembangan ‘low pressure’ tersebut, apakah akan menjadi bibit badai atau tidak,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, angin kencang yang dipicu oleh badai Corentin mengakibatkan sejumlah rumah di Desa Karangmangu, Kecamatan Kroya, Cilacap, mengalami kerusakan pada hari Minggu (24/1/2015), sekitar pukul 14.30 WIB.

Selain itu, rumah milik Maryam, warga Desa Paberasan, Kecamatan Sampang, Cilacap, rusak berat akibat tertimpa pohon albasia yang tumbang saat terjadi angin kencang pada Minggu, sekitar pukul 14.30 WIB.

Bencana angin kencang yang terjadi pada hari Minggu juga mengakibatkan rumah Marjuni, warga Desa Tambakreja, Kecamatan Kedungreja, Cilacap, mengalami kerusakan ringan karena tertimpa pohon albasia yang tumbang.

Bencana angin kencang juga terjadi pada hari Sabtu (23/1/2016), pukul 09.00 WIB, di Desa Cirahab, Kecamatan Lumbir, Banyumas, sehingga mengakibatkan rumah Sukaryo Saryo dan Muharjo Jarin mengalami kerusakan karena tertimpa pohon jati berdiameter 60 centimeter dan tinggi 16 meter yang tumbang.

Sementara di Kabupaten Purbalingga, bencana angin kencang yang terjadi pada Sabtu (23/1/2016), sekitar pukul 09.30 WIB, mengakibatkan rumah milik Erik Sukamto, warga Desa Panusupan, Kecamatan Karangreja, roboh hingga rata dengan tanah karena tertimpa pohon petai yang tumbang.

Pada saat yang hampir bersamaan, angin kencang juga menumbangkan pohon pinus di Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, sehingga merusak atap rumah milik Kada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya