SOLOPOS.COM - Ratusan anak-anak dan ibu di wilayah Jogja mengikuti kampanye 'Berdua Jadi Hebat' memperingati Hari Susu Sedunia yang digelar Sarihusada, Minggu (31/5/2015). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

CSR Sarihusada kawal ibu dan anak di pelbagai daerah Indonesia.

Solopos.com, KLATEN Program corporate social responsibility (CSR) PT Sarihusada Generasi Mahardika telah menyasar 600.000 ibu dan anak di berbagai wilayah di Indonesia. Cakupan itu dijangkau CSR Sarihusada selama lima tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Head of Corporate Affairs Sarihusada, Arif Mujahidin, menjelaskan selain pengembangan bisnis di bidang nutrisi ibu dan anak, perusahaan tersebut juga aktif melakukan berbagai kegiatan sosial. Tujuannya, membangun harmoni antara perusahaan dan masyarakat dimana Sarihusada berdiri dan beroperasi.

“Dalam melakukan program CSR, Sarihusada bekerja sama dengan berbagai kelompok pemangku kepentingan mulai dari instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, asosiasi profesi, serta masyarakat umum. Keterlibatan beragam kelompok pemangku kepentingan ini diharapkan memberikan manfaat yang lebih besar dengan jangakauan penerima manfaat program yang lebih luas,” ujar Arif saat di sela-sela buka bersama dan diskusi inisiatif sosial di salah satu hotel wilayah Kalasan, Sleman, DIY, Jumat (26/6/2015).

Jenis program CSR yang dilakukan Sarihusada itu bervariasi. Meliputi kegiatan di sekitar pabrik hingga keterlibatan masyarakat umum.

Fokus program diarahkan pada peningkatan status gizi ibu dan anak. Program itu dibangun berdasarkan pemahaman terhadap masalah sosial yang sedang terjadi di Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan program CSR juda mendasarkan pada metode yang komprehensif dan relevan melalui standar panduan global, yakni ISO-26000. Ada tujuh prinsip utama di dalamnya meliputi akuntablitas, transparansi, perilaku etis, menghormati kepentingan pemangku kepentingan, menghormati aturan hukum, menghormati norma internasional terkait perilaku, serta menghormati hak asasi manusia (HAM).

Salah satu penerapan prinsip HAM di lingkungan kerja melalui dukungan terhadap gerakan menyusui ditujukan melalui kebijakan cuti melahirkan yang diberikan selama empat bulan. Ruang laktasi disediakan agar para ibu bisa menyusui atau memompa air susu ibu (ASI) sebagai persediaan.

Sarihusada juga melakukan kegiatan edukasi nutrisi untuk ibu dan anak yang secara rutin digelar di Gedung PAUD Taman Pintar setiap Minggu. Selain itu, Sarihusada mendorong pembelajaran anak untuk memahami pentingnya gizi sejak dini dengan caran menyenangkan. Hal itu dilakukan melalui belajar menanam dan merawat tanaman sumber pangan gizi melalui program Kebun Nutrisi di PAUD Rumah Srikandi, Desa Kemudo, Prambanan, Klaten.

“Pemahaman dan edukasi mengenai gizi pada anak usia prasekolah sangat penting. Pada usia itu, anak harus diajarkan memilih makanan sehat dan bergizi yang baik untuk pertumbuhan mereka,” kata Arif.

Di Klaten, perusahaan tersebut juga memiliki program pemberdayaan masyarakat. Di Jogja, Sarihusada bekerja sama dengan berbagai organisasi. Di Badran Solo, Sarihusada mengembangkan kegiatan kemasyarakatan berbasis perempuan dan anak mengedepankan pilar edukasi, pemberdayaan, serta pendidikan anak usia dini. Berbagai kegiatan itu juga dilakukan di Jakarta, Bogor, serta daerah lain di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya